eprintid: 49907 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 20004 dir: disk0/00/04/99/07 datestamp: 2025-06-24 08:31:30 lastmod: 2025-06-24 08:31:30 status_changed: 2025-06-24 08:31:30 type: monograph metadata_visibility: show creators_name: Muhammad Akhdan, Farraz creators_id: 3331220027 contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Erwin, Erwin contributors_id: 1973100620009121001 corp_creators: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa title: IDENTIFIKASI PENYEBAB MISTRACKING PADA BELT CONVEYOR BOTTOM ASH PADA PT. PLN INDONESIA POWER UBP SURALAYA UNIT 5 - 7 ispublished: pub subjects: T1 subjects: TJ divisions: Mesin full_text_status: public monograph_type: project_report abstract: Belt conveyor adalah sistem mekanis berbentuk sabuk berjalan yang digunakan untuk memindahkan material secara kontinu dari satu titik ke titik lain, umum diaplikasikan dalam industri pembangkitan listrik untuk transportasi material padat seperti abu sisa pembakaran. Kerja praktik ini dilaksanakan di PT. PLN Indonesia Power UBP Suralaya dengan fokus pada identifikasi penyebab mistracking pada Belt Conveyor Bottom Ash Unit 5–7, yang merupakan bagian penting dari sistem ash handling di PLTU berbahan bakar batubara. Berdasarkan teori sistem mekanik konveyor, mistracking terjadi ketika sabuk keluar dari jalur ideal akibat ketidaksejajaran (misalignment), keausan komponen, atau gangguan struktur. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami prinsip kerja conveyor, mengidentifikasi akar penyebab mistracking, menganalisis dampaknya terhadap efisiensi operasional, serta merumuskan solusi teknis guna meminimalkan kerusakan dan downtime. Metode yang digunakan meliputi observasi langsung di lapangan, inspeksi terhadap komponen seperti pulley, idler, bearing, dan rail, serta analisis menggunakan diagram fishbone dan pareto. Hasil temuan menunjukkan bahwa mistracking pada conveyor 16 Unit 5 disebabkan oleh bending pada rail Take-Up Pulley (41%), misalignment pulley (27%), dan keausan bearing (19%). Prosedur korektif dilakukan dengan menggunakan chainblock untuk mengembalikan posisi pulley dan penyesuaian alignment secara bertahap. Efek dari mistracking antara lain downtime operasional hingga 2 jam per kejadian, keausan sabuk tiap ±120 jam operasi, serta peningkatan biaya pemeliharaan sebesar 18% dalam satu minggu operasional. Dengan penerapan inspeksi rutin dan perbaikan struktural, sistem conveyor berhasil distabilkan dan efisiensi kerja PLTU dapat ditingkatkan. date: 2025-06-23 publisher: Jurusan Teknik Mesin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa place_of_pub: Kota Cilegon pages: 70 institution: Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa department: Teknik Mesin citation: Muhammad Akhdan, Farraz (2025) IDENTIFIKASI PENYEBAB MISTRACKING PADA BELT CONVEYOR BOTTOM ASH PADA PT. PLN INDONESIA POWER UBP SURALAYA UNIT 5 - 7. Project Report. Jurusan Teknik Mesin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Cilegon. document_url: https://eprints.untirta.ac.id/49907/1/Laporan%20KP_M.%20Akhdan%20Farraz_3331220027.pdf