%0 Thesis %9 S1 %A Ramadhania, Destiara %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS HUKUM, %A JURUSAN HUKUM, %B ILMU HUKUM %D 2025 %F eprintuntirta:49882 %I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA %K Duties, DLH, waste management, the Rawa Kucing Landfill, tugas, pengelolaan sampah, dan TPA Rawa Kucing %P 133 %T TUGAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TANGERANG DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR RAWA KUCING KOTA TANGERANG BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2022 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH %U https://eprints.untirta.ac.id/49882/ %X The implementation of DLH Tangerang City duties in waste management at Rawa Kucing Landfill was found to be not optimal because environmental pollution still occurs, this is seen based on Tangerang City Regional Regulation Number 2 of 2022 regarding Waste Management. The identification of the problem is how the implementation of duties and the challenges to the implementation of the duties of DLH Tangerang City in managing waste at Rawa Kucing Landfill Tangerang City based on Tangerang City Regional Regulation Number 2 of 2022 regarding Waste Management. The theories used are authority theory and supervision theory. The research method is empirical juridical. The research specification is descriptive and analytical. Data sources are primary data supported by secondary data. Data collection techniques are field research with interviews and library research. Data was obtained and analyzed descriptively with a qualitative approach method. The research results are the implementation of duties and the challenges to the implementation of duties of DLH Tangerang City in waste management at Rawa Kucing Landfill Tangerang City. This research shows that DLH Tangerang City carries out its duties in waste management through delegated authority given by the Tangerang City Regional Government based on Article 4 paragraphs (1) and (2) of Tangerang City Regional Regulation Number 2 of 2022 regarding Waste Management. Waste management in Tangerang City is carried out by DLH Tangerang City. The administration of waste management in Tangerang City is overseen by DLH Tangerang City, which employs a dual approach of preventive and repressive supervision in the waste management programs of the ITF Bioconversion Maggot BSF, RDF, waste bank, TPS 3R, waste alms, and composting. DLH Tangerang City faces four main challenges in waste management: (1) a shortage of human resources to carry out effective supervision, (2) limited space at Rawa Kucing landfill, (3) budget constraints, and (4) insufficient public participation and awareness. %Z Pelaksanaan tugas DLH Kota Tangerang dalam pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing ditemukan tidak optimal karena masih terjadi pencemaran lingkungan, hal ini dilihat berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Sampah. Identifikasi masalah yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan hambatan pelaksanaan tugas DLH Kota Tangerang dalam pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing Kota Tangerang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Sampah. Teori yang digunakan yaitu teori kewenangan dan teori pengawasan. Metode penelitian yaitu yuridis empiris. Spesifikasi penelitian yaitu deskriptif analitis. Sumber data yaitu data primer yang ditunjang oleh data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu penelitian lapangan dengan wawancara dan penelitian kepustakaan. Data diperoleh dan dianalisis secara deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Hasil penelitian adalah pelaksanaan tugas dan hambatan pelaksanaan tugas DLH Kota Tangerang dalam pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing Kota Tangerang. Penelitian ini menunjukkan bahwa DLH Kota Tangerang melaksanakan tugas dalam pengelolaan sampah melalui kewenangan delegasi yang diberikan Pemerintah Daerah Kota Tangerang berdasarkan Pasal 4 ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Sampah. Pengelolaan sampah di Kota Tangerang dilakukan oleh DLH Kota Tangerang melalui pengawasan preventif dan pengawasan represif dalam program pengelolaan sampah ITF Biokonversi Maggot BSF, RDF, bank sampah, TPS 3R, sedekah sampah, dan pengomposan. DLH Kota Tangerang memiliki 4 (empat) hambatan dalam pengelolaan sampah yaitu: (1) kurangnya SDM DLH Kota Tangerang untuk melakukan pengawasan, (2) keterbatasan lahan TPA Rawa Kucing, (3) terbatasnya anggaran, dan (4) kurangnya partisipasi dan kesadaran masyarakat.