TY - THES AV - restricted ID - eprintuntirta49857 A1 - FATIHAH, SYAKILLA BERVA HANANDA N1 - Perkembangan dunia usaha dan bisnis di Indonesia maupun luar negeri mengalami perkembangan yang cukup pesat didorong oleh kekayaan alam Indonesia yang menarik minat Investor dan pengusaha asing untuk melakukan dan mengembangkan usaha dan bisnis di Indonesia. Badan usaha berbadan hukum, seperti perseroan terbatas memiliki peran penting dalam perekonomian. Perjanjian antara WNI dengan WNA di Indonesia sering dilakukan dengan menggunakan perjanjian nominee (pinjam nama), salah satunya dalam hal jual-beli saham. Adanya perjanjian ini digunakan untuk menyembunyikan identitas pemilik bisnis, menghindari pajak, atau untuk melindungi aset bisnis dari klaim hukum. PT. Sumber Kencana Bumi Kaya merupakan salah satu perusahan yang melakukan perjanjian nominee (pinjam nama) dengan pengusahan Zircon asal Taiwan, didukung dengan melakukan pemalsuan kepemilikan saham sehingga melanggar syarat obyektif perjanjian dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaturan hukum dan akibat hukum dalam pelaksanaan perjanjian nominee dalam ranah kepimilikan saham pada perseroan terbatas. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui pendekatan deskriptif analisis dan di analisis menggunakan data Sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan hukum mengenai perjanjian nominee (pinjam nama) di Indonesia belum ada aturan hukum yang jelas dan tegas dalam hal kepemilikan saham, sehingga menciptakan penyelundupan hukum atau fraus legis. Pasal-pasal dalam UUPM dan UUPT hanya mengatur terkait skema nominee khususnya penanaman modal. Akibat hukum dari penggunaan perjanjian nominee (pinjam nama) yang masih terus dilakukan yaitu perjanjian tersebut batal. Perjanjian tersebut dapat dikatakan sebagai perjanjian yang batal demi hukum karena tidak memenuhi salah satu syarat objektif perjanjian yaitu Suatu sebab yang halal. Pembatalan ini menyebabkan banyak kerugian yang diterima oleh para pihak. Kepastian hukum dan perlindungan hukum menjadi sangat penting untuk memastikan transaksi jual beli saham diatur secara adil dan transparan, serta memberikan jaminan hak kepada semua pihak. Pengaturan perjanjian nominee harus memberikan perlindungan hukum preventif dan represif untuk mengurangi risiko dan kerugian yang mungkin dialami oleh pihak-pihak yang terlibat. Dengan demikian, menunjukkan pentingnya kepatuhan terhadap hukum untuk menciptakan transaksi dalam perusahaan yang sehat. KW - Limited Liability Company KW - Stock KW - Nominee Agreement. Perseroan Terbatas KW - Saham KW - Perjanjian Pinjam Nama. Y1 - 2025/// UR - https://eprints.untirta.ac.id/49857/ N2 - The development of the business world in Indonesia and abroad has experienced quite rapid development driven by Indonesia's natural wealth which is an attraction for foreign investors and entrepreneurs to conduct and develop businesses in Indonesia. Legal entities such as limited liability companies have an important role in the economy. Agreements between Indonesian citizens and foreign citizens in Indonesia are often carried out using nominee agreements (borrowing names), one of which is in the case of buying and selling shares. This agreement is used to hide the identity of the business owner, avoid taxes, or to protect business assets from lawsuits. PT. Sumber Kencana Bumi Kaya is one of the companies that entered into a nominee agreement (borrowing names) with the Taiwanese entrepreneur Zircon, by falsifying share ownership so as to violate the objective requirements of the agreement in Article 1320 of the Civil Code. This research aims to analyze the legal arrangements and legal consequences in implementing nominee agreements in the realm of share ownership in limited liability companies. The research method used is qualitative through a descriptive analysis approach and analyzed using secondary data obtained through literature study and interviews. The research results show that the legal regulations regarding nominee agreements (borrowing names) in Indonesia do not yet have clear and firm legal regulations regarding share ownership, hus creating legal smuggling or fraus legis. The articles in the UUPM and UUPT only regulate nominee schemes, especially capital investment. The legal consequence of using a nominee agreement (borrowing a name) which is still being carried out is that the agreement is void. This agreement can be said to be an agreement that is null and void because it does not fulfill one of the objective conditions of the agreement, namely a lawful cause. This cancellation caused many losses received by the parties. Legal certainty and legal protection are very important to ensure that share buying and selling transactions are regulated fairly and transparently, as well as providing guarantees of rights to all parties. Nominee agreement arrangements must provide preventive and repressive legal protection to reduce risks and losses that may be experienced by the parties involved. Thus, this shows the importance of compliance with the law to create healthy transactions in the company. PB - UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA M1 - sarjana EP - 156 TI - AKIBAT HUKUM DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL-BELI SAHAM PADA PERSEROAN TERBATAS DENGAN MENGGUNAKAN PERJANJIAN NOMINEE (PINJAM NAMA) ER -