%0 Report %9 Project Report %A Muhamad gusti, maulana ainul yaqin %A Fakultas Teknik UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %C CILEGON %D 2025 %F eprintuntirta:49784 %I Jurusan Teknik Mesin %T PREVENTIVE MAINTENANCE FIRE ALARM TIPE HEAT DETECTOR DAN SMOKE DETECTOR PADA PT. KRAKATAU NIPPON STEEL SYNERGY OLEH PT. KRAKATAU PERBENGKELAN DAN PERAWATAN %U https://eprints.untirta.ac.id/49784/ %X Kebakaran industri tidak hanya dapat menghancurkan harta benda dan nyawa, tetapi juga mengganggu keberlangsungan operasional. Akibatnya, kebakaran ini mengganggu stabilitas dan kontinuitas operasi industri, menyebabkan perusahaan mengalami kerugian finansial yang lebih besar. Sebagai hasil dari data yang dikumpulkan oleh International Labour Organization (ILO) pada tahun 2012, jumlah kebakaran yang terjadi di berbagai sektor industri di seluruh dunia mengakibatkan 426 orang meninggal. Dari total korban meninggal tersebut, 67,8% korban berasal dari pabrik garmen, 14,6% korban berasal dari pabrik kilang minyak, 8,7% korban berasal dari pabrik kembang api, 5,9% korban berasal dari pabrik sepatu, 2,8% korban berasal dari pabrik karet buatan, 0,2% korban berasal dari pabrik petasan [1]. Perkembangan industri ini berdampak pada penggunaan listrik dan bahan bakar yang memiliki potensi terjadinya kebakaran. Faktor pengetahuan tentang potensi resiko kebakaran dapat memperbesar potensi kebakaran. Perlunya pengetahuan tentang potensi resiko kebakaran menjadi sangat penting di era pemkembangan yang pesat di sektor industri. Menurut Permen PU No:26/PRT/M/2018 persyaratan untuk perlindungan bagunan dan gedung. Beberapa syarat penting yang harus disediakan untuk sistem proteksi kebakaran adalah adanya akses dan pasokan air untuk pemadaman, sarana penyelamatan, sistem proteksi, utilitas bangunan, pencegahan kebakaran, pengelolaan proteksi, pengawasan, dan perlindungan gedung [2].