TY - THES ID - eprintuntirta49759 Y1 - 2025/06/19/ PB - Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa AV - restricted N2 - Dalam penelitian ini, bertujuan untuk menganalisa pengaruh quench-tempering dan waktu tahan stainless steel 304 thin foil untuk aplikasi diaphragm pressure gauge sensor tekanan oli mesin dengan variasi temperatur tempering dan waktu tahan. Quenching-tempering adalah proses perlakuan panas logam dengan cara dipanaskan hingga temperatur austenisasi, lalu didinginkan secara cepat dalam media pendingin seperti air, minyak, atau air garam, kemudian material dipanaskan kembali dibawah temperatur rekristalisasi dan ditahan selama beberapa waktu lalu didinginkan secara perlahan menggunakan media udara. Proses austenisasi pada spesimen dilakukan pada temperatur 900oC dengan waktu tahan 1 jam, kemudian di-quench menggunakan air biasa. Selanjutnya di-tempering dengan variasi temperatur yaitu, 250oC, 400oC, 550oC, serta waktu tahan 60, 90, dan 120 menit. Analisa yang dilakukan meliputi kekerasan, ketahanan korosi, mikrostruktur, dan sebaran fasanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan temperatur dan waktu tahan tempering, menghasilkan penurunan nilai kekerasan dan penurunan ketahanan korosi pada stainless steel 304 thin foil. Kekerasan terendah dan laju korosi tertinggi terdapat pada tempertur tempering 550oC dengan waktu tahan 120 menit. Selain itu kenaikan temperatur dan waktu tahan tempering juga semakin menghilangkan fasa martensit dan memperbanyak pertumbuhan presipitat krom karbida sehingga mempengaruhi kekerasan dan ketahanan korosi material stainless steel 304 thin foil. Fasa martensit tertinggi terdapat pada temperatur 250oC dengan waktu tahan 60 menit dengan 55% martensit dan 45% austenit. Semakin naik temperatur dan waktu tahan, semakin menurunkan fasa martensit sedangkan fasa austenit menjadi lebih dominan. M1 - sarjana A1 - Febrian, Wiranto Yogi N1 - Dalam penelitian ini, bertujuan untuk menganalisa pengaruh quench-tempering dan waktu tahan stainless steel 304 thin foil untuk aplikasi diaphragm pressure gauge sensor tekanan oli mesin dengan variasi temperatur tempering dan waktu tahan. Quenching-tempering adalah proses perlakuan panas logam dengan cara dipanaskan hingga temperatur austenisasi, lalu didinginkan secara cepat dalam media pendingin seperti air, minyak, atau air garam, kemudian material dipanaskan kembali dibawah temperatur rekristalisasi dan ditahan selama beberapa waktu lalu didinginkan secara perlahan menggunakan media udara. Proses austenisasi pada spesimen dilakukan pada temperatur 900oC dengan waktu tahan 1 jam, kemudian di-quench menggunakan air biasa. Selanjutnya di-tempering dengan variasi temperatur yaitu, 250oC, 400oC, 550oC, serta waktu tahan 60, 90, dan 120 menit. Analisa yang dilakukan meliputi kekerasan, ketahanan korosi, mikrostruktur, dan sebaran fasanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan temperatur dan waktu tahan tempering, menghasilkan penurunan nilai kekerasan dan penurunan ketahanan korosi pada stainless steel 304 thin foil. Kekerasan terendah dan laju korosi tertinggi terdapat pada tempertur tempering 550oC dengan waktu tahan 120 menit. Selain itu kenaikan temperatur dan waktu tahan tempering juga semakin menghilangkan fasa martensit dan memperbanyak pertumbuhan presipitat krom karbida sehingga mempengaruhi kekerasan dan ketahanan korosi material stainless steel 304 thin foil. Fasa martensit tertinggi terdapat pada temperatur 250oC dengan waktu tahan 60 menit dengan 55% martensit dan 45% austenit. Semakin naik temperatur dan waktu tahan, semakin menurunkan fasa martensit sedangkan fasa austenit menjadi lebih dominan. UR - https://eprints.untirta.ac.id/49759/ TI - ANALISA PENGARUH QUENCH-TEMPERING DAN WAKTU TAHAN TERHADAP KOROSI, KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO PADA STAINLESS STEEL 304 THIN FOIL EP - 107 ER -