%0 Report %9 Project Report %A Bagus Setiawan, Dwi %A Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, %C Kota Cilegon %D 2025 %F eprintuntirta:49563 %I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %K Proses Engineering, Tujuan, Hasil, Kesimpulan %T Analisa Kegagalan Produksi Pada Proses Sheathing dan Coilling Dengan Jenis Kabel NYM di PT Jembo Cable Company Tbk %U https://eprints.untirta.ac.id/49563/ %X Agar bisa memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan kuliah, setiap mahasiswa perlu siap menghadapi tantangan profesional yang sesuai dengan bidang studinya. Process Engineering merupakan salah satu bagian penting dalam perusahaan manufaktur, khususnya di industri kabel. Process Engineering berfokus pada perancangan, pengembangan, dan optimalisasi sistem serta proses produksi untuk mencapai hasil yang lebih efisien, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan. Dalam konteks PT Jembo Cable, divisi ini berperan dalam memastikan setiap tahapan produksi kabel, dari bahan baku hingga produk akhir berjalan dengan lancar, efisien, dan memenuhi standar kualitas yang ketat. Tujuan kerja praktik yaitu Mengetahui dan memahami Process Engineering terhadap produksi Jenis kabel NYM yang ada pada Low Volatge Cable di PT Jembo Cable Company Tbk. serta Menganalisis penyebab kegagalan dan ketidakmaksimalan produksi dalam proses Sheathing dan Coilling pada kabel NYM di PT Jembo Cable Company Tbk. Berdasarkan hasil observasi dan analisa data, ditemukan bahwa faktor utama penyebab kegagalan pada proses sheathing dan coilling berupa roll tidak rapih diantaranya berasal dari diameter kabel yang tidak memenuhi standar ( Ovality ). Berdasarkan diagram scatter ovality, tingkat ovality kabel tertinggi tercatat pada tanggal 22/01/2025 sebesar 12,8179 %, dan terendah pada tanggal 17/02/2025 sebesar 1,63043 %. Semakin besar nilai ovality, kualitas kabel menurun karena dapat menyebabkan kesulitan pemasangan, distribusi arus tidak merata, dan potensi cacat produksi. Sebaliknya, ovality yang lebih kecil menunjukkan kualitas kabel yang lebih baik, konsisten, dan stabil. Ketidaksesuaian tegangan (tension) pada awal penarikan konduktor saat proses masuk ke mesin ekstruder juga salah satu penyebab kegagalan yang terjadi. Setelah dilakukan pengujian diperoleh nilai tension pada alat dancer play – off masing – masing sebesar 40 kg, 50 kg, 70 kg, 80, kg, 100 kg, dan 140 kg. Implementasi dari alat pengatur tension baru (dancer play-off) terbukti efektif mengurangi jumlah roll tidak rapih, dengan hasil pengukuran menunjukkan tegangan yang lebih stabil dan distribusi diameter roll yang lebih seragam.