%L eprintuntirta49549 %T KULIT PISANG RAJA (MUSA PARADIACA L) SEBAGAI KATALIS HETEROGEN DALAM PRODUKSI BIODIESEL BERBAHAN BAKU MINYAK JELANTAH %A Ahmad Daerobi %A Akhmad Arif %D 2025 %O Biodiesel, atau yang dikenal juga sebagai fatty acid methyl ester (FAME), merupakan bahan bakar alternatif yang digunakan dalam transportasi umum karena memiliki angka cetane yang baik, sifat pelumas yang efektif, dan menghasilkan emisi yang memiliki tingkat racun yang sangat rendah. Dalam pembuatan biodiesel untuk meminimalisir adanya pengotor dalam produk biodiesel digunakan katalisator basa padat heterogen yang berasal dari kulit pisang raja matang untuk reaksi transesterifikasi. Penelitian ini diawali dengan pembuatan katalis K2O yang berasal dari limbah kulit pisang raja matang dengan proses kalsinasi pada suhu 500, 550, dan 600oC selama 5 jam. Selanjutnya dilakukan pembuatan biodiesel dengan proses transesterifikasi dengan variasi rasio metanol:minyak jelantah 3:1, 6:1, dan 9:1 serta pada variasi suhu transesterifikasi 45, 55, 65oC selama 1 jam dan jumlah katalis yang digunakan sebesar 1% (b/b). Lalu menggunakan kembali katalis kulit pisang untuk memproduksi biodiesel dengan hasil yield biodiesel optimum. Kondisi terbaik diperoleh pada variasi suhu kalsinasi katalis 550oC, suhu transesterifikasi 65oC, dan rasio mol metanol : minyak jelantah sebesar 6:1, yang menghasilkan nilai yield biodiesel sebesar 92,82%, serta kandungan metil ester sebesar 100%. Katalis dikarakterisasi dengan pengujian SEM-EDX dan terlihat struktur permukaan yang berpori dengan partikel yang sangat halus, serta memiliki kandungan Kalium yang meningkat setelah proses kalsinasi sebesar 50,39%. Biodiesel pada variasi optimum memiliki karakteristik densitas (40oC), viskositas (40oC), dan angka setana berturut-turut dengan nilai 853 kg/m3; 4,46 cSt, dan 62,5. Hasil yang diperoleh tersebut dapat dikatakan bahwa biodiesel yang dihasilkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 04-7182:2015. Hasil dari penelitian ini layak untuk digunakan sebagai acuan dalam produksi biodiesel dengan katalis yang berasal dari limbah kulit pisang raja. %I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %X Biodiesel, atau yang dikenal juga sebagai fatty acid methyl ester (FAME), merupakan bahan bakar alternatif yang digunakan dalam transportasi umum karena memiliki angka cetane yang baik, sifat pelumas yang efektif, dan menghasilkan emisi yang memiliki tingkat racun yang sangat rendah. Dalam pembuatan biodiesel untuk meminimalisir adanya pengotor dalam produk biodiesel digunakan katalisator basa padat heterogen yang berasal dari kulit pisang raja matang untuk reaksi transesterifikasi. Penelitian ini diawali dengan pembuatan katalis K2O yang berasal dari limbah kulit pisang raja matang dengan proses kalsinasi pada suhu 500, 550, dan 600oC selama 5 jam. Selanjutnya dilakukan pembuatan biodiesel dengan proses transesterifikasi dengan variasi rasio metanol:minyak jelantah 3:1, 6:1, dan 9:1 serta pada variasi suhu transesterifikasi 45, 55, 65oC selama 1 jam dan jumlah katalis yang digunakan sebesar 1% (b/b). Lalu menggunakan kembali katalis kulit pisang untuk memproduksi biodiesel dengan hasil yield biodiesel optimum. Kondisi terbaik diperoleh pada variasi suhu kalsinasi katalis 550oC, suhu transesterifikasi 65oC, dan rasio mol metanol : minyak jelantah sebesar 6:1, yang menghasilkan nilai yield biodiesel sebesar 92,82%, serta kandungan metil ester sebesar 100%. Katalis dikarakterisasi dengan pengujian SEM-EDX dan terlihat struktur permukaan yang berpori dengan partikel yang sangat halus, serta memiliki kandungan Kalium yang meningkat setelah proses kalsinasi sebesar 50,39%. Biodiesel pada variasi optimum memiliki karakteristik densitas (40oC), viskositas (40oC), dan angka setana berturut-turut dengan nilai 853 kg/m3; 4,46 cSt, dan 62,5. Hasil yang diperoleh tersebut dapat dikatakan bahwa biodiesel yang dihasilkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 04-7182:2015. Hasil dari penelitian ini layak untuk digunakan sebagai acuan dalam produksi biodiesel dengan katalis yang berasal dari limbah kulit pisang raja.