%0 Thesis %9 S1 %A AQILAH, SALWA %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS PERTANIAN, %A JURUSAN ILMU PERIKANAN, %B ILMU PERIKANAN %D 2025 %F eprintuntirta:49525 %I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA %P 54 %T ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA KERANG HIJAU (Perna viridis) DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) YANG DI PASARKAN DI PPN KARANGANTU %U https://eprints.untirta.ac.id/49525/ %X PPN Karangantu, as a major capture fisheries center in Banten, faces the issue of microplastic pollution in its waters, which may threaten seafood safety. This study aims to determine the abundance and types of microplastics in green mussels (Perna viridis) and blood clams (Anadara granosa) marketed in the area, as specific data on microplastic contamination in these commodities was lacking. Samples were randomly collected from vendors and analyzed using a stereo microscope for visual microplastic observation and Fourier Transform Infrared (FTIR) spectroscopy to identify polymer types. The results revealed three main microplastic forms: fragments, fibers, and films, with the highest abundance of fragments found in green mussels (25.6 particles/individual) and films in blood clams (8.4 particles/individual). FTIR identified nine polymer types, including Polycarbonate, Nylon, and Low Density Polyethylene. These findings indicate that fishing and seafood trading activities at PPN Karangantu contribute to the accumulation of microplastics in seafood consumed by the community, posing potential health risks and highlighting the urgent need for plastic waste management in the area. Keywords: FTIR, Microplastics, Mussels, PPN Karangantu %Z PPN Karangantu sebagai sentra perikanan tangkap utama di Banten menghadapi masalah pencemaran mikroplastik di perairannya yang dapat mengancam keamanan pangan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan jenis mikroplastik pada kerang hijau (Perna viridis) dan kerang darah (Anadara granosa) yang dipasarkan di daerah tersebut, karena data spesifik tentang kontaminasi mikroplastik pada komoditas tersebut kurang. Sampel dikumpulkan secara acak dari vendor dan dianalisis menggunakan mikroskop stereo untuk pengamatan mikroplastik visual dan spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR) untuk mengidentifikasi jenis polimer. Hasilnya mengungkapkan tiga bentuk mikroplastik utama: fragmen, serat, dan film, dengan kelimpahan fragmen tertinggi ditemukan pada kerang hijau (25,6 partikel/individu) dan film pada kerang darah (8,4 partikel/individu). FTIR mengidentifikasi sembilan jenis polimer, termasuk Polikarbonat, Nilon, dan Polietilen Densitas Rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa aktivitas penangkapan ikan dan perdagangan hasil laut di PPN Karangantu berkontribusi terhadap akumulasi mikroplastik dalam hasil laut yang dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga menimbulkan potensi risiko kesehatan dan menyoroti kebutuhan mendesak untuk pengelolaan sampah plastik di daerah tersebut. Kata kunci: FTIR, Mikroplastik, PPN Karangantu, Kerang