@phdthesis{eprintuntirta49499, title = {FUNGSI DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK KARAWITAN DALAM PERTUNJUKAN TOPENG TOLAY DI KABUPATEN TANGERANG}, school = {UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA}, author = {JULHAM NADA NEIRANGGANA}, year = {2025}, note = {Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji mengenai Fungsi dan Bentuk penyajian musik karawitan pada pertunjukan Topeng Tolay. Pertunjukan Topeng Tolay merupakan salah satu pertunjukan tradisional kabupaten Tangerang yang dimana musik karawitan berfungsi sebagai musik pengiring pada pertunjukan. Terhadap kedudukan dan posisi musik karawitan pada pertunjukan Topeng Tolay yang sampai saat ini belum terkenal seperti kesenian lainnya yang ada di provinsi Banten dengan musik pengiring karawitan. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggabungkan pendekatan deskriptif dengan metodologi penelitian kualitatif. Penelitian ini untuk memperoleh data yang meliputi kajian pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan menginterpretasikan informasi yang di peroleh. Hasil Penelitian menunjukan bahwa fungsi musik Karawitan Topeng Tolay terdiri dari (1) Fungsi musik sebagai pertunjukan (2) Fungsi musik Karawitan sarana komunikasi (3) Fungsi musik Karawitan sarana hiburan (4) Fungsi musik Karawitan sarana pendidikan. Bentuk Penyajian Musik Karawitan yang di gunakan pada pertunjukan Topeng Tolay adalah ansambel yang terdiri dari Jumlah pemusik, lokasi, durasi pertunjukan, dan formasi menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis cara penyajian musik Karawitan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Fungsi penyajian musik Karawitan pada pertunjukan Topeng Tolay di Kabupaten Tangerang (1) sebagai pengiring pertunjukan dan tari (2) sebagai sarana komunikasi (3) Sebagai sarana hiburan (4) Sebagai sarana pendidikan. Bentuk Musik Karawitan Topeng Tolay disajikan dalam tiga tahapan yaitu trance, gagah, dan alusan. Diharapkan Penelitian ini dapat lebih variatif agar dapat menggugah minat masyarakat luas khususnya kalangan muda untuk mempelajari seni pertunjukan Topeng Tolay khususnya musik Karawitan.}, keywords = {Function, Form, Presentation, Karawitan Music, Topeng Tolay Fungsi, Bentuk, Penyajian, Musik Karawitan, Topeng Tolay}, abstract = {The aim of this research is to examine the function and form of musical presentation in Topeng Tolay performances. The Topeng Tolay Performance is one of the traditional performances of Tangerang district in which karawitan music functions as accompanying music for the performance. Regarding the status and position of musical instruments in the Topeng Tolay performance, which until now is not as well known as other arts in Banten province with musical accompaniment to musical instruments. The research method used in this research combines a descriptive approach with qualitative research methodology. This research aims to obtain data which includes literature review, observation, interviews and documentation. Data analysis is carried out by reducing data, presenting data, and interpreting the information obtained. The research results show that the function of Topeng Tolay Karawitan music consists of (1) The function of music as a performance (2) The function of Karawitan music as a means of communication (3) The function of Karawitan music as a means of entertainment (4) The function of Karawitan music as a means of education. The form of presentation of Karawitan music used in the Topeng Tolay performance is an ensemble consisting of the number of musicians, location, duration of the performance, and formation are factors that need to be considered in analyzing the way Karawitan music is presented. Based on the research results, it can be concluded that the function of presenting Karawitan music at Topeng Tolay performances in Tangerang Regency is (1) as an accompaniment to performances and dances (2) as a means of communication (3) as a means of entertainment (4) as a means of education. The Topeng Tolay Karawitan music form is presented in three stages, namely trance, dashing, and alusan. It is hoped that this research can be more varied so that it can arouse the interest of the wider community, especially young people, to learn the performing arts of Topeng Tolay, especially Karawitan music.}, url = {https://eprints.untirta.ac.id/49499/} }