@phdthesis{eprintuntirta49315,
           month = {June},
           title = {ANALISIS DAYA SAING EKSPOR GULA MENTAH INDONESIA DENGAN SINGAPURA DAN KAMBOJA DI PASAR ASEAN PERIODE 2013-2022},
          school = {UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA},
          author = {NABIILA WIDYANINGRUM},
            year = {2025},
            note = {Indonesia adalah importir gula mentah terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia juga mengekspor gula mentah ke Singapura dan Kamboja. Indonesia bersaing dengan kedua negara tersebut di pasar ASEAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, dan spesialisasi perdagangan Indonesia dalam perdagangan gula mentah dibandingkan dengan Singapura dan Kamboja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Lokasi penelitian dipilih secara purposif, dengan fokus pada Indonesia, dengan alat analisis termasuk RCTA (Revealed Comparative Trade Advantage), XCi (Indeks Kompetitif Ekspor), dan ISP (Indeks Spesialisasi Perdagangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RCTA Indonesia adalah -39,338 yang berarti {\ensuremath{<}}1, nilai XCi adalah 44,789 yang berarti {\ensuremath{>}}1, dan nilai ISP adalah -0,9997 yang berarti {\ensuremath{<}}1. Hal ini mengindikasikan bahwa Indonesia tidak memiliki keunggulan komparatif dalam ekspor gula mentah tetapi memiliki keunggulan kompetitif. Selain itu, Indonesia cenderung lebih menjadi importir daripada eksportir gula mentah.

Kata kunci: Kompetitif, Ekspor, Keunggulan Komparatif, Keunggulan Kompetitif, Spesialisasi Perdagangan},
             url = {https://eprints.untirta.ac.id/49315/},
        abstract = {Indonesia is the world's largest importer of raw sugar. In addition, Indonesia also exports raw sugar to Singapore and Cambodia. Indonesia competes with these two countries in the ASEAN market. The aim of this study is to analyze Indonesia's comparative advantage, competitive advantage, and trade specialization in raw sugar trade compared to Singapore and Cambodia. This study uses a descriptive quantitative method. The research location was purposively selected, focusing on Indonesia, with analytical tools including RCTA (Revealed Comparative Trade Advantage), XCi (Export Competitive Index), and ISP (Index of Trade Specialization). The results show that Indonesia's RCTA value is -39.338, which is {\ensuremath{<}}1, the XCi value is 44.789, which is {\ensuremath{>}}1, and the ISP value is -0.9997, which is {\ensuremath{<}}1. This indicates that Indonesia does not have a comparative advantage in raw sugar exports but does have a competitive advantage. Furthermore, Indonesia tends to be more of an importer than an exporter of raw sugar.

Keywords: Competitiveness, Export, Comparative Advantage, Competitive Advantage, Trade Specialization}
}