%L eprintuntirta49253 %K Marriage, Early Age, Phenomenology, Meaning Pernikahan, Usia Dini, Fenomenologi, Makna. %T MAKNA PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENIKAH USIA DINI DI PROVINSI BANTEN %A Aldi Madagi %D 2025 %O Provinsi Banten pada tahun 2024 masuk dalam peringkat sepuluh besar penyumbang angka pernikahan usia dini se-Indonesia, fenomena ini terus mendapatkan fokus perhatian khalayak ramai. Kajian tersebut menjadi menarik setelah dirasa pernikahan usia dini menjadi hal yang darurat di Provinsi Banten. Berdasarkan hal ini maka kajian yang dilakukan menjawab:1). Bagaimana motive because pernikahan pada wanita yang menikah usia dini di Provinsi Banten?; 2). Bagaimana in order to motive pernikahan pada wanita yang menikah usia dini di Provinsi Banten? dan 3). Bagaimana makna dari pernikahan pada wanita yang menikah usia dini di Provinsi Banten?. Penelitian ini menggunakan penelitian desktiptif kualitatif dengan teori Fenomenologi Alfred Schutz, menggunakan paradigma konstruktivis, pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling sebanyak lima orang perempuan yang masih di bawah umur menyertakan triangulasi sumber untuk validitas data yang akurat. Hasil penelitian motif penyebab terjadinya pernikahan pada wanita yang menikah usia dini di Provinsi Banten yaitu karena motif menjalin hubungan asmara, married bye accident, tidak mengetahui batas usia pernikahan, menuruti keinginan orangtua dan Mengikuti ajaran agama dan motif tujan pernikahan pada wanita yang menikah usia dini di Provinsi Banten yaitu karena motif ingin memiliki pendamping, ingin memperbaiki ekonomi, ingin mendapatkan kasih sayang, ingin menghindari perzinahan, ingin menjalankan ibadah serta makna pernikahan pada wanita yang menikah usia dini di Provinsi Banten yaitu pernikahan adalah tuntutan sosial dan tanggung jawab moral, pernikahan adalah kebahagiaan dan kasih sayang, pernikahan adalah ibadah, pernikahan adalah penyembunyian aib, pernikahan adalah keterpaksaan. %I Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %X In 2024, Banten Province entered the top ten contributors to early marriage rates in Indonesia, this phenomenon continues to receive public attention. The research became interesting after it was felt that early marriage was an emergency in Banten Province. Based on this, the research conducted answered: 1). What are the because motives for marriage in women who marry early in Banten Province?; 2). What are in order to motives for marriage in women who marry early in Banten Province?; and 3). What is the meaning of marriage in women who marry early in Banten Province? This study uses a qualitative descriptive research type with Alfred Schutz's Phenomenology theory, using a constructivism paradigm, selecting subjects using a purposive sampling technique of five women who are still minors, including source triangulation for accurate data validity. The results of the study on the motives causing marriage in women who marry at an early age in Banten Province are because of the motive of having a romantic relationship, marrying accidentally, not knowing the age limit for marriage, following the wishes of parents and following religious teachings and the motives for the purpose of marriage in women who marry at an early age in Banten Province are because of the motive of wanting to have a partner, wanting to improve the economy, wanting to get affection, wanting to avoid adultery, wanting to carry out worship and the meaning of marriage in women who marry at an early age in Banten Province is marriage as a social demand and moral responsibility, marriage as happiness and affection, marriage as worship, marriage is hiding shame, marriage is forced.