%0 Thesis %9 S1 %A Ubaedilah, Suganda %A Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, %A Fakultas Pertanian, %A Program Studi Ilmu Perikanan, %B Fakultas Pertanian %D 2025 %F eprintuntirta:48599 %I Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %K Halophila sp., morphometric, meristic, seagrass Halophila sp., morfometrik, meristik, lamun %P 58 %T ANALISIS MORFOMETRIK DAN MERISTIK LAMUN Halophila sp. DI PERAIRAN TANJUNG LESUNG KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN %U https://eprints.untirta.ac.id/48599/ %X Tanjung Lesung is located in Tanjung Jaya Village, Panimbang District, Pandeglang Regency, Banten Province. This area has a diversity of coastal ecosystems. Halophila sp. is a type of seagrass that grows fast and is a type of seagrass pioneer. The type of seagrass pioneer generally has the ability to grow quickly so that it can stabilise the substrate. Morphometrics are measurements to determine quantitative forms (morphology). Meanwhile, meristic is the calculation of the number of parts of the organism. Research activities carried out include data collection (in situ) and (ex situ). The study was determined by taking the objective sampling by selecting a representation of the entire location of the basic environmental parameter conditions overgrown by Halophila sp. data collection for seagrass observations was carried out by the quartrate transoe method measuring 50 x 50 cm. Then analysed with descriptive, Morisita similarity index, and Pearson correlation. Based on the research that has been done, it can be concluded that there is a type of seagrass H. ovalis found in the dimple cape water, but the H. ovalis found has similarities with the seagrass H. major. However, the seagrass H. major has not been recognised by the Indonesian Institute of knowledge, as for its morphometric and meristic characteristics as follows: the diameter of the morphometric rhizoma ranges from 0.2-2.1 mm, the leaf length ranges from 14.2-30.1 mm, the internal range length is 2.9-35.4 mm, the leaf width is 13.5-15.4 mm, the root length is 2.1-50.3 mm, the length of the leaf stem is 2.95-2.8 mm, while the total number of leaf bones is 2 pairs, and the total number of leaf bones is 11-25 pairs. Each station has a very similar level of similarity and relationship values start from ≥0.40 - 0.70 with a strong category. %Z Tanjung Lesung terletak di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Kawasan ini memiliki keanekaragaman ekosistem pesisir. Halophila sp. merupakan jenis lamun yang pertumbuhannya cepat dan merupakan jenis pionir, jenis lamun pionir umumnya memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan cepat sehingga dapat menstabilkan substrat. Morfometrik merupakan pengukuran untuk mengetahui bentuk (morfologi) kuantitatif. Sedangkan, meristik merupakan suatu perhitungan terhadap jumlah dari suatu bagian organisme. Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi pengambilan data secara (in situ) dan (ex situ). Penentuan lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling dengan memilih keterwakilan dari lokasi secara keseluruhan kondisi parameter lingkungan dasar perairan yang ditumbuhi Halophila sp. Pengambilan data untuk pengamatan lamun dilakukan dengan metode transek kuadrat berukuran 50 x 50 cm. kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif, indeks similaritas morisita dan korelasi pearson. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di dapat nilai morfometrik diameter rhizoma berkisar antara 0,2-2,1 mm, panjang daun berkisar antara 14,2-30,1 mm, Panjang internode berkisar antara 2,9-35,4 mm, lebar daun 13,5-15,4 mm, panjang akar 2,1-50,3 mm, panjang tangkai daun 2,95-27,8 mm, sedangkan meristik jumlah tulang daun berjumlah 2 pasang, dan jumlah tulang daun 11-25 pasang. Setiap stasiun memiliki tingkat kesamaan yang sangat mirip dan nilai hubungan yang bervariatif dengan masing-masing morfometrik dan meristik lamun Halophila sp. Pada hasil temuan terdapat satu spesies lamun dari genus Halophila yang ditemukan yaitu spesies lamun Halophila ovalis. Namun Halophila ovalis yang ditemukan di perairan Tanjung Lesung memiliki karakteristik morfometrik-meristik yang mirip dengan lamun Halophila mayor (Zollinger) Miquel (1855). Akan tetapi, lamun Halophila mayor masih belum diakui keberadaannya secara resmi di Indonesia oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Sjafrie et al. 2018). Ada beberapa ciri morfometrik yang dapat membedakan keduanya yaitu dari bentuk morfologi daunnya, hal ini diperkuat oleh Nguyen et al. (2022), spesies yang relatif erat hubungannya terkait dengan Halophila ovalis, menunjukkan variabilitas morfologis terutama pada daun (panjang daun dan lebar daun) sebagai respons terhadap faktor lingkungan yang berbeda di berbagai habitat.