%0 Thesis
%9 S1
%A KUSNIAWATI, RENA
%A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA,
%A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN,
%A PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN,
%B PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN
%D 2025
%F eprintuntirta:48598
%I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
%K Theater Arts Learning, Acting Techniques, Role Art.  Pembelajaran Seni Teater, Teknik Pemeranan, Seni Peran.
%P 117
%T MENIGKATKAN PEMBELAJARAN SENI TEATER  PADA MATERI SENI PERAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMERANAN DI SMA NEGERI 5 PANDEGLANG
%U https://eprints.untirta.ac.id/48598/
%X This study aims to evaluate the implementation of acting techniques in theater arts learning among students of SMA Negeri 5 Pandeglang and to measure the learning outcomes, particularly in the cognitive domain. The method used is Classroom Action Research (CAR) conducted through several cycles, starting with the first cycle which focused on basic acting techniques such as relaxation, concentration, improvisation, and character embodiment. The results show a significant improvement in students' understanding of acting concepts, as reflected by the increase in their average cognitive scores from 67% in the first cycle to 83% at the end of the second cycle. This improvement is also evident in their vocal expression, gestures, and emotional embodiment during performances. Additionally, students demonstrated greater active participation and collaboration, indicating increased self-confidence and creativity. In conclusion, acting techniques are effective in enhancing the quality of theater arts education, both cognitively and affectively, and offer a promising alternative for innovative and participatory teaching methods at the secondary school level.
%Z Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan teknik seni peran dalam pembelajaran seni teater pada siswa SMA Negeri 5 Pandeglang serta mengukur hasil pembelajaran, khususnya pada ranah kognitif. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui beberapa siklus, dimulai dari siklus pertama yang menekankan pada teknik dasar pemeranan seperti relaksasi, konsentrasi, improvisasi, dan penghayatan karakter. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pemahaman konsep seni peran, yang terlihat dari nilai rata-rata kognitif siswa meningkat dari 67%  pada siklus 1 menjadi 83%  pada akhir siklus 2. Peningkatan juga tercermin dalam ekspresi vokal, gestur, dan penghayatan emosi saat bermain peran. Selain itu, partisipasi aktif dan kerja sama antarsiswa meningkat, mengindikasikan tumbuhnya rasa percaya diri dan kreativitas. Kesimpulannya, teknik seni peran efektif meningkatkan kualitas pembelajaran seni teater, baik dari aspek kognitif maupun afektif, dan dapat menjadi alternatif metode pembelajaran yang inovatif dan partisipatif di tingkat sekolah menengah.