%0 Thesis %9 S1 %A Pebriani, Herlina %A FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %B TEKNIK METALURGI %D 2024 %F eprintuntirta:48585 %I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %K Pelindian, DES, Baterai Li-ion, Kinetika %P 162 %T STUDI PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU SERTA KINETIKA TERHADAP EFISIENSI PELINDIAN LOGAM BERHARGA DARI LIMBAH BATERAI LITIUM-ION MENGGUNAKAN DEEP EUTECTIC SOLVENT %U https://eprints.untirta.ac.id/48585/ %X Permintaan terhadap baterai litium-ion (Li-ion) terus meningkat seiring dengan adopsi teknologi portabel, kendaraan listrik, dan penyimpanan energi. Peningkatan ini berimplikasi pada bertambahnya limbah baterai Li-ion, sehingga upaya daur ulang menjadi penting untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus recovery logam-logam berharga seperti litium (Li), kobalt (Co), nikel (Ni), dan mangan (Mn). Hidrometalurgi telah menjadi metode utama daur ulang dengan efisiensi ekstraksi tinggi (>90%). Namun, metode ini memiliki tantangan terkait penggunaan reagen kaustik dan limbah cair. Alternatif reagen yang menjanjikan adalah Deep Eutectic Solvent (DES), pelarut ramah lingkungan yang bersifat non-toksik, biodegradable, dan dapat didaur ulang. Penelitian ini menggunakan DES berbasis Betaine Hydrochloride (BeCl) dan Ethylene Glycol (EG) dengan rasio molar 1:4 sebagai agen pelindian pada limbah katoda baterai Li- ion. Proses dilakukan dengan variasi temperatur (60°C, 100°C, 120°C, 140°C) dan durasi waktu pelindian (1, 4, 7, dan 10 menit) untuk mengoptimalkan ekstraksi logam berharga. Analisis karakterisasi dilakukan menggunakan FE-SEM EDS, XRD, XRF, dan ICP-OES untuk mengetahui morfologi, struktur kristal, serta kandungan logam pada residu dan filtrat. Hasil menunjukkan efisiensi ekstraksi optimal pada temperatur 120°C selama 10 menit, dengan tingkat ekstraksi Ni, Co, Mn, dan Li masing-masing sebesar 99,90%, 99,84%, 99,85%, dan 99,79%. Analisis model kinetika menunjukkan bahwa model difusi lapisan film paling sesuai, dengan energi aktivasi sebesar 6,8 kJ/mol. DES terbukti efektif dalam proses pelindian, menawarkan keunggulan dari segi efisiensi, energi, dan keberlanjutan lingkungan dibandingkan metode konvensional. Temuan ini memperkuat potensi DES sebagai solusi inovatif untuk mendukung daur ulang baterai Li-ion yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.