TY - THES TI - PERTIMBANGAN PUTUSAN HAKIM DALAM KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN OLEH PELAKU ANAK (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 3/PID. SUS-ANAK/2024/PN RKB) KW - Child KW - Diversion KW - Judge?s Considerations. Anak KW - Diversi KW - Pertimbangan Hakim. ID - eprintuntirta48562 PB - UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA N2 - Children, as the successors of the nation's ideals, must be protected as they have the right to life, protection, and the right to grow and develop. However, children are still easily influenced by their environment and may not be able to firmly adhere to their principles and actions, which sometimes leads to delinquent behavior that may escalate into criminal acts, known as juvenile delinquency. One such case is in Decision No. 3/Pid.Sus-Anak/2024/PN Rkb, where a child committed theft due to the influence of an adult. In this case, the judge had various considerations before deciding to impose a conditional sentence on the child offender, both legally and non-legally. Therefore, the judge imposed a conditional sentence on the child. This research aims to explore the judge's considerat ions in imposing this sentence and whether the judge has applied the principle of deprivation of liberty and punishment as a last resort. This research uses normative legal research methods, through a case approach. The research uses secondary data or library materials as the research sources, which are analyzed qualitatively. The study reveals that in Decision No. 3/Pid.Sus-Anak/2024/PN Rkb, the judge made both legal and non-legal considerations, including the recommendations from the social worker in the child's social investigation report. The judge also avoided sentencing the child to prison. However, the judge did not apply the diversion effort, meaning the judge did not fully implement the principle of deprivation of liberty and punishment as a last resort. The judge should also consider the future impact on the child and prioritize diversion efforts, as mandated by the Law On The Criminal Justice System For Children. M1 - sarjana A1 - Irsyad, Cindy EP - 150 AV - restricted UR - https://eprints.untirta.ac.id/48562/ N1 - Anak sebagai penerus cita-cita bangsa, haruslah dilindungi sebagaimana anak mempunyai hak hidup, hak perlindungan, dan hak untuk tumbuh kembang. Namun anak yang masih mudah dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga belum dapat berpegang teguh pada pendiriannya dan tindakannya, membuat anak melakukan kenakalan yang terkadang berujung pada tindak pidana yang disebut juga dengan juvenile delinquency. Salah satunya adalah dalam Putusan No. 3/Pid.Sus-Anak/2024/PN Rkb dimana anak melakukan tindak pidana pencurian diakibatkan karena adanya ajakan dari orang dewasa, pada kasus ini hakim memiliki berbagai pertimbangkan untuk menjatuhkan pidana bersyarat terhadap pelaku anak baik secara yuridis dan non yuridis maka dengan itu hakim memberikan pidana bersyarat terhadap pelaku anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana tersebut dan apakah hakim telah menggunakan asas perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya terakhir. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, melalui pendekatan kasus. Penelitian ini menggunakan bahan pustaka atau data sekunder sebagai bahan penelitiannya, data tersebut dianalisis secara kualitatif. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Putusan No 3/Pid.Sus-Anak/2024/PN Rkb hakim melakukan pertimbangan yuridis dan non yuridis juga mempertimbangkan rekomendasi pembimbing kemasyarakatan dalam laporan penelitian kemasyarakatan pelaku anak. Juga dalam putusan hakim menghindarkan anak daripada pidana penjara, namun hakim tidak melakukan upaya diversi sehingga dapat dikatakan hakim belum memenuhi asas perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya terakhir. Hakim seharusnya dalam melakukan pertimbangan juga harus memikirkan dampaknya terhadap masa depan anak dan mengutamakan upaya diversi sebagaimana diwajibkan dalam Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak. Y1 - 2025/// ER -