%0 Thesis
%9 S1
%A ARDIANSYAH, AKHMAD
%A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA,
%A FAKULTAS PERTANIAN,
%A JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI,
%B AGROEKOTEKNOLOGI
%D 2025
%F eprintuntirta:48272
%I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
%K Corn, defoliation, growth, time, yield.  Jagung, defoliasi, pertumbuhan, waktu, hasil.
%P 91
%T PENGARUH PERBEDAAN WAKTU APLIKASI DEFOLIASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS  (Zea mays subsp. mays L.)
%U https://eprints.untirta.ac.id/48272/
%X The need for corn is increasing, and one of the efforts made to increase corn productivity is by modifying plant growth such as defoliation. Defoliation is the removal of leaves on corn plants, especially unproductive ones. The purpose of this research is to determine the growth response and yield of corn plants (Zea mays subsp. mays L.) to leaf defoliation at certain ages. The method used in this research is an experimental method using a Randomized Complete Block Design (RCBD) consisting of one factor with five levels, where control (without defoliation treatment); leaf defoliation at 30 DAP; leaf defoliation at 40 DAP; leaf defoliation at 50 DAP; leaf defoliation at 60 DAP. The factor repeated three times, resulting in 15 experimental units. The research results show that the optimal age for defoliating corn plants is 30 days after planting (DAP) when the plants enter the vegetative phase. Defoliation treatment significantly affects plant height from 42-80 DAP and corn yield components such as ear weight without husk, weight of 100 dry seeds, actual plot yield of corn, and potential yield of corn land. However, defoliation treatment does not significantly affect plant height from 14-35 DAP, stem diameter, and the yield component of the number of ears.
%Z Kebutuhan jagung semakin meningkat, dan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas jagung adalah dengan memodifikasi pertumbuhan tanaman seperti defoliasi. Defoliasi adalah pencabutan daun pada tanaman jagung, terutama yang tidak produktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays subsp. mays L.) terhadap pembubaran daun pada usia tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan Randomized Complete Block Design (RCBD) yang terdiri dari satu faktor dengan lima tingkatan, dimana kontrol (tanpa perlakuan defoliasi); defoliasi daun pada 30 DAP; defoliasi daun pada 40 DAP; defoliasi daun pada 50 DAP; defoliasi daun pada 60 DAP. Faktor ini berulang tiga kali, menghasilkan 15 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia optimal untuk defoliasi tanaman jagung adalah 30 hari setelah tanam (DAP) ketika tanaman memasuki fase vegetatif. Perlakuan defoliasi secara signifikan mempengaruhi tinggi tanaman dari 42-80 DAP dan komponen hasil jagung seperti berat telinga tanpa sekam, berat 100 biji kering, hasil plot aktual jagung, dan potensi hasil lahan jagung. Namun, perlakuan defoliasi tidak berpengaruh signifikan pada tinggi tanaman dari 14-35 DAP, diameter batang, dan komponen hasil dari jumlah telinga.