%0 Thesis %9 S1 %A OKTAVIA RACHMAWATI SABIRA, ADREA %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS PERTANIAN, %A JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI, %B AGROEKOTEKNOLOGI %D 2025 %F eprintuntirta:48206 %I UNIVERSITAS SULTAN AGEN TIRTAYASA %K bamboo root, elephant grass root, fertilization, hormones, Mimosa pudica root %P 116 %T ANALISIS KONSENTRASI DAN JENIS PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) %U https://eprints.untirta.ac.id/48206/ %X The use of onion bulbs often leads to decreased quality due to pathogen transmission, which adversely affects the productivity of red onions. One significant factor contributing to the decline in red onion production is the lack of appropriate and effective cultivation technology. A promising solution is the enhancement of seed quality through the application of organic fertilizers, particularly Plant Growth-Promoting Rhizobacteria (PGPR). This study aims to investigate the concentration and type of PGPR that influence the growth of red onion seeds. The research employed a randomized block design with two factors: PGPR concentration, which included three levels (10 ml/l (K1), 20 ml/l (K2), and 30 ml/l (K3)), and PGPR type, comprising three variants: Mimosa pudica root (P1), bamboo root (P2), and elephant grass root (P3). The results indicated that a concentration of 20 ml/l (K2) had the most favorable effect on plant height and leaf length parameters. Among the types of PGPR, bamboo root (P2) yielded the best results for plant height, leaf count, and leaf length. Furthermore, there was an interaction between PGPR concentration and type regarding plant height and leaf length parameters. The combination of PGPR concentration at 20 ml/l and bamboo root type is recommended for seedling production of red onions from seeds in polybags. %Z Penggunaan umbi sering menurunkan kualitas hasil karena benihnya sering membawa patogen dan mengurangi produktivitas bawang merah. Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya produksi tanaman bawang merah adalah kurangnya teknologi budidaya yang tepat dan efektif. Solusi yang potensial adalah peningkatan kualitas benih dengan menggunakan pupuk organik, khususnya pupuk PGPR. Lokasi penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kp. Cikuya Karang Kitri Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan jenis PGPR yang mempengaruhi pertumbuhan benih bawang merah. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok yang terdiri dari dua faktor, yaitu; konsentrasi PGPR yang terdiri dari tiga konsentrasi yaitu 10 ml/l (K1), 20 ml/l (K2), dan 30 ml/l (K3). Faktor kedua yaitu jenis PGPR yang terdiri dari tiga jenis diantaranya: akar putri malu (P1), akar bambu (P2), dan akar rumput gajah (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi PGPR 20 ml/l (K2) memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter tinggi tanaman dan panjang daun. Di antara jenis PGPR, akar bambu (P2) memberikan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan panjang daun. Terdapat pula interaksi antara konsentrasi dan jenis PGPR terhadap parameter tinggi tanaman dan panjang daun. Penggunaan konsentrasi PGPR 20 ml/l dan jenis PGPR akar bambu menjadi pilihan dalam melakukan pembibitan tanaman bawang merah dari asal biji bawang merah di dalam polybag.