%0 Thesis
%9 S1
%A MAHMUDA, IFA
%A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA,
%A FAKULTAS PERTANIAN,
%A JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI,
%B AGROEKOTEKNOLOGI
%D 2025
%F eprintuntirta:47930
%I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
%K rhizobacteria; Colletotrichum sp.; inhibitory capacity; phosphate solubilization
%P 74
%T UJI POTENSI ISOLAT RHIZOBAKTERI DALAM MENEKAN PERTUMBUHAN JAMUR ANTRAKNOSA CABAI MERAH (Capsicum annum L.) SECARA IN VITRO
%U https://eprints.untirta.ac.id/47930/
%X The main problem in red chili production is the attack of pests and diseases, particularly anthracnose caused by the fungus Colletotrichum spp., which can reduce yields by up to 60% if not controlled. Control methods typically involve the use of fungicides; however, excessive use can lead to pathogen resistance and negative environmental impacts. Therefore, there is a need for more environmentally friendly control alternatives, such as the utilization of biocontrol agents like rhizobacteria. This study aims to evaluate the inhibitory capacity and potential of rhizobacteria in suppressing the growth of Colletotrichum sp. fungi. In the first phase, 20 rhizobacterial isolates tested, 5 isolates were selected for further testing in the second screening phase. The research employed a non-factorial Completely Randomized Design, consisting of 6 rhizobacterial treatments with 5 replications, resulting in a total of 30 experimental units. The best inhibitory capacity was observed in rhizobacterial isolate RB 5 (2.44%) and RB 2 (2.41%). All rhizobacterial isolates exhibited variations in colony characteristics, color, and staining results. Additionally, all tested isolates showed potential for phosphate (P) solubilization, indicated by the formation of clear zones around the rhizobacterial suspensions. The highest catalase enzyme production was observed in isolates RB 3 and RB 5. While the rhizobacterial isolate RB 3 demonstrated pathogenicity, as evidenced by the softening of potato tissue after being scratched with the isolate, it still maintained a good inhibitory effect against the growth of Colletotrichum sp.
%Z Masalah utama dalam produksi cabai merah adalah serangan hama dan penyakit, terutama antraknos yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum spp., yang dapat mengurangi hasil panen hingga 60% jika tidak dikendalikan. Metode pengendalian biasanya melibatkan penggunaan fungisida; namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi patogen dan dampak lingkungan yang negatif. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengendalian yang lebih ramah lingkungan, seperti pemanfaatan agen biokontrol seperti rhizobakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi rhizobakteri dalam menekan pertumbuhan jamur antraknosa cabai merah (Capsicum annum L.). Pada tahap skrining 1, 20 isolat rhizobakteri diuji, dan 5 isolat dipilih untuk pengujian lebih lanjut dalam fase skrining 2. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap non-faktorial, yang terdiri dari 6 perlakuan rhizobakteri dengan 5 ulangan, menghasilkan total 30 unit percobaan. Kapasitas penghambatan terbaik diamati pada isolat rhizobakteri RB 5 (2,44%) dan RB 2 (2,41%). Semua isolat rhizobakteri menunjukkan variasi dalam karakteristik koloni, warna, dan hasil pewarnaan. Selain itu, semua isolat yang diuji menunjukkan potensi untuk solubilasi fosfat (P), yang ditandai dengan pembentukan zona bening di sekitar suspensi rhizobakteri. Produksi enzim katalase tertinggi diamati pada isolat RB 3 dan RB 5. Meskipun isolat rhizobakteria RB 3 menunjukkan patogenitas, seperti yang dibuktikan dengan pelunakan jaringan kentang setelah digaruk dengan isolat tersebut, isolat ini tetap mempertahankan efek penghambatan yang baik terhadap pertumbuhan Colletotrichum sp.