%A Diah Komalasari
%O Cabai rawit adalah komoditas hortikultura dalam kategori sayuran, sulit untuk digantikan karena kepedasan khasnya. Permintaan terhadap cabai rawit terus meningkat dari tahun 2020 hingga 2022, dengan tingkat konsumsi sebesar 479,03 ribu ton pada tahun 2020, 528,14 ribu ton pada tahun 2021, dan 569,65 ribu ton pada tahun 2022. Sebagai perbandingan, produksi cabai rawit nasional meningkat sebesar 11,04% pada tahun 2022, dengan kenaikan sebanyak 57,99 ribu ton dibandingkan dengan tahun 2021. Menjaga keseimbangan antara konsumsi dan produksi sangat penting, yang dapat dicapai dengan menerapkan sistem irigasi tetes dan memilih varietas cabai rawit yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh optimasi jarak tanam pada tiga varietas cabai rawit (Capsicum frutescens L.) menggunakan sistem irigasi tetes tipe dripline dan untuk menilai dampaknya terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Metode yang digunakan adalah desain split-plot, dengan faktor pertama yaitu jarak tanam, yang terdiri dari J1 (40 cm x 65 cm), J2 (50 cm x 65 cm), dan J3 (60 cm x 65 cm), serta faktor kedua yaitu varietas cabai rawit, yang terdiri dari V1 (Dewata 43), V2 (OR Kencana), dan V3 (Sigantung). Hasil penelitian menunjukkan bahwa J3 (60 cm x 65 cm) menghasilkan hasil terbaik untuk parameter tinggi tanaman pada usia 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan 14 hari setelah tanam, serta untuk bobot buah per bed pada panen ketiga. V3 (Sigantung) memberikan efek terbaik pada tinggi tanaman pada usia 5 hingga 14 hari setelah tanam, bobot buah per sub-plot pada panen kedua dan keempat, serta panjang buah pada setiap panen.
%K Drip irrigation, cayenne pepper, planting spacing, irrigation system,
variety selection.
%T OPTIMASI JARAK TANAM PADA TIGA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DENGAN SISTEM
IRIGASI TETES TIPE DRIPLINE
%I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
%L eprintuntirta47846
%D 2025
%X Cayenne pepper, a horticultural commodity in the vegetable category, is difficult to replace due to its distinct spiciness. The demand for cayenne pepper has shown a continuous increase from 2020 to 2022, with a consumption rate of 479.03 thousand tons in 2020, 528.14 thousand tons in 2021, and 569.65 thousand tons in 2022. In comparison, national cayenne pepper production rose by 11.04% in 2022, with an increase of 57.99 thousand tons compared to 2021. Maintaining a balance between consumption and production is crucial, which can be achieved by implementing drip irrigation systems and selecting the appropriate cayenne pepper varieties. This study aims to evaluate the effect of optimizing planting spacing in three varieties of cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) using a dripline-type drip irrigation system and to assess its impact on the growth of cayenne pepper plants (Capsicum frutescens L.). The method used is a split-plot design, with the first factor being planting spacing, consisting of J1 (40 cm x 65 cm), J2 (50 cm x 65 cm), and J3 (60 cm x 65 cm), and the second factor being cayenne pepper variety, consisting of V1 (Dewata 43), V2 (OR Kencana), and V3 (Sigantung). The results show that J3 (60 cm x 65 cm) produced the best results for the plant height parameter at ages 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, and 14 days after planting, and for fruit weight per bed at the third harvest. V3 (Sigantung) had the best effect on plant height at ages 5 to 14 days after planting, fruit weight per sub-plot at the second and fourth harvests, and fruit length at each harvest.