%I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA %X Government Procurement of Goods/Services in Indonesia plays an important role in national development and economic development. Apart from that, government procurement of goods and services is also expected to be able to provide value for money and contribute to increasing the use of domestic products, increasing the role of micro and medium businesses, as well as sustainable costs. The research aims to determine the urgency of procuring goods and services for medical equipment from abroad in view of Presidential Regulation No. 12 of 2021 concerning government procurement of goods/services and the obstacles faced in implementing the procurement of goods/services for medical equipment from abroad in Lebak Regency. The research method that researchers use is normative juridical, using secondary data. Regarding data collection techniques by searching, collecting and reviewing statutory regulations and legislative plans as a result of research, scientific journal. The results of this research are as follows: First, the urgency of procuring goods and services for medical devices from abroad in view of Presidential Regulation No. 12 of 2021 concerning Government Procurement of Goods/Services is to ensure the availability of quality medical devices that meet standards; Second, the obstacles in procuring medical equipment from abroad in Lebak Regency are quite diverse and are closely related to complicated bureaucracy and strict regulations in procuring medical equipment from abroad which are also significant obstacles. Procurement procedures for imported goods often require lengthy administrative processes and coordination between various government agencies. This causes delays in procuring urgently needed medical equipment. In many cases, imported medical devices require long delivery times, regulatory challenges, and budget management. %L eprintuntirta47766 %T URGENSI PENGADAAN BARANG DAN JASA ALAT KESEHATAN DARI LUAR NEGERI DITINJAU DARI PERATURAN PRESIDEN NO.12 TAHUN 2021 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH %K Medical Devices, Foreign Affairs, Procurement of Goods and Services, Urgency Alat Kesehatan, Luar Negeri, Pengadaan Barang dan Jasa, Urgensi %A NANIK SUHARWATI %O Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Indonesia memainkan peran penting dalam pembangunan nasional dan pengembangan ekonomi. Selain itu pengadaan barang dan jasa pemerintah diharapkan juga mampu memberikan pemenuhan nilai manfaat yang sebesar besarnya (value for money) dan berkontribusi dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri, peningkatan peran usaha mikro, dan usaha menengah,serta pembngunan berkelanjutan. Penelitian bertujuan mengetahui Urgensi Pengadaan Barang Dan Jasa Alat Kesehatan Dari Luar Negeri Ditinjau Dari Peraturan Presiden No.12 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa Alat Kesehatan dari Luar Negeri di Kabupaten Lebak. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah yuridis normatif, dengan menggunakan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dengan mencari dan mengumpulkan serta mengkaji peraturan perundang undangan, rancangan undang-undangan hasil penelitian, jurnal ilmiah. Hasil penelitian ini sebagai berikut: Pertama, Urgensi Pengadaan Barang dan Jasa Alat Kesehatan dari Luar Negeri Ditinjau dari Peraturan Presiden No.12 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah untuk memastikan ketersediaan alat kesehatan yang berkualitas dan memenuhi standar; Kedua, Kendala dalam Pengadaan Alat Kesehatan dari Luar Negeri di Kabupaten Lebak menunjukkan cukup beragam dan berkaitan erat dengan birokrasi yang rumit dan regulasi yang ketat dalam pengadaan alat kesehatan dari luar negeri juga menjadi hambatan yang signifikan. Prosedur pengadaan barang impor sering kali memerlukan proses administrasi dan yang panjang dan koordinasi antara berbagai instansi pemerintah. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam pengadaan alat kesehatan yang dibutuhkan secara mendesak. Dalam banyak kasus, alat kesehatan yang diimpor membutuhkan waktu pengiriman yang lama, tantangan regulasi, dan pengelolaan anggaran. %D 2024