TY - THES A1 - DIZA AULIA, DIVA KW - Sensor KW - Baut KW - Stainless Steel 304 Thin Foil KW - Annealing KW - Kekerasan KW - Grain Size UR - https://eprints.untirta.ac.id/47667/ TI - PENGARUH VARIASI HOLDING TIME PADA ANNEALING 810? DAN GRAIN SIZE TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO SUS 304 THIN FOIL EP - 99 PB - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA ID - eprintuntirta47667 Y1 - 2025/03/03/ M1 - sarjana N2 - Perkembangan teknologi dalam industri otomotif telah menghasilkan inovasi signifikan, khususnya dalam sistem sensor yang berperan penting dalam meningkatkan kinerja, keselamatan, dan efisiensi kendaraan. Sensor memantau berbagai parameter kendaraan dan memberikan data real-time kepada sistem kendali, namun kinerjanya sangat bergantung pada sifat mekanis seperti baut yang menghubungkan sensor dengan bagian kendaraan lainnya. Kekerasan baut merupakan faktor krusial, di mana ketidaksesuaian kekerasan dapat menyebabkan kegagalan sambungan ataupun retakan. Kekerasan baut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah material yang digunakan. Stainless steel 304 thin foil sering dipilih karena kombinasi yang baik antara kekuatan, ketahanan korosi, dan kemudahan dalam proses fabrikasi dalam pembuatan baut untuk aplikasi sensor. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan nilai kekerasan yang dimiliki oleh stainless steel 304 thin foil yang sesuai dengan standar. Penelitian dilakukan pada stainless steel 304 thin foil dengan variasi grain size 0,5 ?m, 1,5 ?m, 3 ?m yang diawali proses annealing 810? dengan variasi holding time 1 jam, 3 jam, dan 5 jam yang berfungsi untuk memodifikasi struktur mikro material dan menurunkan nilai kekerasan sehingga sesuai dengan standar pembuatan baut. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian kekerasan dan pengujian metalografi. Nilai kekerasan pada grain size 0,5 ?m adalah 380 HVN, setelah dilakukan annealing adalah 370 HVN, 332 HVN, dan 282 HVN. Pada grain size 1,5 ?m adalah 362 HVN, setelah dilakukan annealing adalah 353 HVN, 280 HVN, dan 270 HVN. Pada grain size 3 ?m adalah 344 HVN, setelah dilakukan annealing adalah 335 HVN, 250 HVN, dan 234 HVN. Fasa yang terbentuk adalah austenit dan ferit dengan grain size yang lebih besar. Pada grain size 0,5 ?m menjadi 1 ?m, 2,6 ?m, dan 3,4 ?m. Pada grain size 1,5 ?m adalah 2 ?m, 4 ?m, dan 4,4 ?m. Pada grain size 3 ?m adalah 3,4 ?m, 7,3 ?m, dan 12 ?m. Sehingga diketahui bahwa annealing 810? dengan variasi holding time memengaruhi nilai kekerasan dan grain size yang dihasilkan, di mana semakin lama holding time yang diberikan. Semakin besar grain size pada material, maka nilai kekerasan akan semakin menurun. AV - restricted ER -