%0 Thesis %9 S1 %A WIDYAWAN, LINGGA %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, %A JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN, %B ILMU PEMERINTAHAN %D 2024 %F eprintuntirta:47589 %I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA %K Gerindra Party, Factionalism, Party Institutionalization, Military and Civil Factions. Partai Gerindra, Faksionalisme, Pelembagaan Partai, Faksi Militer dan Sipil. %P 112 %T FAKSIONALISME DAN PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK (Studi Kasus Dinamika Faksionalisme Sipil dan Militer Serta Relasi Pada Pelembagaan Partai Politik di Partai Gerakan Indonesia Raya) %U https://eprints.untirta.ac.id/47589/ %X The main point in this article discusses factionalism and the condition of party institutionalization, namely the Greater Indonesia Movement Party (Gerindra), which shows the dynamics of factionalism which is motivated by various factors, one of the most dominant being the strong figure of Prabowo Subianto as the party's general chairman. It also influences the disruption of party institutionalization, especially in the system dimension. The writing method used in writing this research is a qualitative research method with a case study approach from Robert K. Yin. This research uses several theories, including the theory of factionalism, with the perspective of the typology of factionalism put forward by Belloni and Beller and the dynamics of factionalism by Boucek as well as the theory of institutionalization of political parties put forward by Randall and Svasand. The results of this research explain the dynamic situation of factionalism that occurs in the Gerindra Party with the greatest influence based on the strong influence of Prabowo Subianto as general chairman of the party with all the resources he has, making him a patron whose subordinate clients compete with each other to gain influence, in this case the military faction. and civilians as clients, which gives rise to a typology of personal client faction factionalism with the dynamics of competitive factionalism, so that the pattern of member relationships is no longer about principles towards the party but loyalty to the leadership and this has a big impact on the institutionalization of the party in terms of a system that is hampered, due to the existence of things who run for the party by ignoring the applicable party rules. %Z Pokok utama pada tulisan ini membahas mengenai faksionalisme serta kondisi pelembagaan partai yaitu pada Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), yang menunjukan adanya dinamika faksionalisme yang dilatar belakangi oleh berbagai macam faktor, salah satu yang paling dominan adalah kuatnya figur Prabowo Subianto sebagai ketua umum partai yang juga berpengaruh pada terganggunya pelembagaan partai terutama dalam dimensi systemness. Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dari Robert K. Yin. Penelitian ini menggunakan beberapa teori di antaranya teori faksionalisme, dengan perspektif tipologi faksionalisme yang dikemukakan oleh Belloni dan Beller dan dinamika faksionalisme oleh Boucek serta teori pelembagaan partai politik yang dikemukakan oleh Randall dan Svasand. Hasil penelitian ini, menjelaskan situasi dinamika faksionalisme yang terjadi pada Partai Gerindra dengan pengaruh terbesar dilatar belakangi oleh kuatnya pengaruh Prabowo Subianto sebagai ketua umum partai dengan segala sumber daya yang dimilikinya sehingga menjadikannya sebagai patron yang klien di bawahnya saling berkompetisi untuk mendapatkan pengaruh dalam hal ini faksi militer dan sipil sebagai klien, yang memunculkan tipologi faksionalisme personal client factions dengan dinamika faksionalisme kompetitif, sehingga pola hubungan anggota bukan lagi tentang prinsip terhadap partai akan tetapi loyalitas pimpinan dan hal ini sangat berdampak pada pelembagaan partai dari sisi systemness yang terhambat, karena adanya hal-hal yang berjalan pada partai dengan mengabaikan aturan partai yang berlaku.