relation: https://eprints.untirta.ac.id/47572/ title: ANALISIS YURIDIS PERMOHONAN PEMBATALAN PERKAWINAN KEDUA TANPA PERSETUJUAN ISTRI PERTAMA SETELAH WAFATNYA SUAMI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) (Analisis Putusan Nomor 433/Pdt.G/2023PA.Pdlg) creator: Safitri, Lina subject: K Law (General) subject: KD England and Wales subject: KZ Law of Nations description: Menurut Undang-Undang Perkawinan, yang biasa dikenal dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, yang dimaksud dengan perkawinan yaitu: “perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.” Dalam hukum Islam suatu perkawinan dapat batal (neiting) atau fasid (dapat dibatalkan), adanya pembatalan berarti sebelumnya telah terjadi perkawinan lalu dibatalkan karena adanya pelanggaran terhadap aturanaturan tertentu. Kasus ini bermula adanya perkawinan yang telah dilakukan oleh Tergugat I dengan almarhum suami penggugat, yakni suami Penggugat melakukan perkawinan secara diam-diam dan memalsukan identitasnya dengan tergugat I dan padahal masi terikat perkawinan yang sah dengan Penggugat, akhirnya penggugat selaku istri pertama mengajukan gugatan perkara pembatalan perkawinan karena merasa dibohongi. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil fokus mengenai: bagaiamana keabsahan pembatalan perkawinan kedua yang diajukan oleh istri pertama setelah suaminya meninggal dunia? Apa dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Pandeglang dalam memutus permohonan pembatalan perkawinan Nomor 433/Pdt.G/2023PA.Pdlg? kerangka pemikiran yang penulis gunakan teori kepastian hukum yaitu sebagai salah satu upaya untuk memberikan masukan-masukan terhadap karya ilmiah penulis yang menjadi bahan dasar dan pembahasan. Metode penelitian yang digunakan penelitian kualitatif litereter dengan pendekatan yuridis normatif yang akan bertumpu pada data perimer dan data sekunder. Hasil penelitian mengenai analisis kasus prkara nomor 433/Pdt.G/2023PA.Pdlg perkawinan antara Tergugat I dengan Almahum suami penggugat melanggar undang-undang perkawinan yang sudah jelas memuat tentang izin poligami dan syarat sah perkawinan. Dengan adanya putusan pengadilan seharusnya mempunyai kekuatan hukum mengikat dan kekuatan hukum tetap maka seharusnya dalam perkara ini berakibat batalnya perkawinan. Perkawinan bisa batal demi hukum dan bisa dibatalkan oleh pengadilan. date: 2025 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: en identifier: https://eprints.untirta.ac.id/47572/2/Lina%20Safitri_1111200034_01.%20%282%29.pdf format: text language: en identifier: https://eprints.untirta.ac.id/47572/3/Lina%20Safitri_1111200034_02.pdf format: text language: en identifier: https://eprints.untirta.ac.id/47572/4/Lina%20Safitri_1111200034_03.pdf format: text language: en identifier: https://eprints.untirta.ac.id/47572/5/Lina%20Safitri_1111200034_04.pdf format: text language: en identifier: https://eprints.untirta.ac.id/47572/6/Lina%20Safitri_1111200034_05.pdf format: text language: en identifier: https://eprints.untirta.ac.id/47572/7/Lina%20Safitri_1111200034_Reff.pdf format: text language: en identifier: https://eprints.untirta.ac.id/47572/8/Lina%20Safitri_1111200034_Lamp.pdf format: text language: en identifier: https://eprints.untirta.ac.id/47572/17/Lina%20Safitri_1111200034_Fulltext%20%282%29.pdf identifier: Safitri, Lina (2025) ANALISIS YURIDIS PERMOHONAN PEMBATALAN PERKAWINAN KEDUA TANPA PERSETUJUAN ISTRI PERTAMA SETELAH WAFATNYA SUAMI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) (Analisis Putusan Nomor 433/Pdt.G/2023PA.Pdlg). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.