TY  - THES
ID  - eprintuntirta47505
M1  - sarjana
A1  - Suryana, Harini Yustin
TI  - ANALISIS SELF-DISCLOSURE REMAJA BROKEN HOME PADA LINGKUNGAN PERTEMANAN
(Studi Fenomenologi di Kota Serang)
N1  - Kota Serang menjadi salah satu kota di Provinsi Banten yang memiliki jumlah kasus perceraian yang tinggi setiap tahunnya. Hal tersebut menjadi latar belakang dari penelitian ini dikarenakan perceraian pasangan suami dan istri melahirkan permasalahan baru, yaitu anak broken home. Individu broken home, terutama pada usia remaja, mayoritas mencari dukungan sosial melalui self-disclosure pada orang-orang di luar lingkungan keluarga, seperti lingkungan pertemanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis self-disclosure remaja broken home pada lingkungan pertemanan, mengkaji batasan privat yang dibangun oleh remaja broken home, dan mengetahui faktor pengaruh self-disclosure remaja broken home. Penelitian ini menggunakan teori self-disclosure model Johari Window dan teori manajemen privasi komunikasi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja broken home hanya dapat melakukan self-disclosure mengenai kondisi keluarga kepada teman yang paling dipercaya. Besaran daerah Jendela Johari pada setiap remaja broken home berbeda-beda, dimana daerah terluas pada diri informan yang bersikap tertutup pada lingkungan pertemanan adalah hidden self, pada diri informan yang terbuka adalah open self, dan pada diri informan yang terbuka berlebihan (overdisclose) adalah blind self. Dalam melakukan self-disclosure, remaja broken home membangun batasan kolektif sehingga informasi mengenai keluarga yang dibagikan pada lingkungan pertemanan merupakan informasi yang dianggap masih pantas untuk diketahui oleh teman-temannya. Adapun faktor yang mempengaruhi remaja broken home untuk melakukan self-disclosure pada lingkungan pertemanan diantaranya faktor besar kelompok, efek diadik, kepribadian, topik dan usia.
Y1  - 2025///
UR  - https://eprints.untirta.ac.id/47505/
N2  - Serang City is one of the cities in Banten Province that experiences a high number of divorce cases annually. This issue serves as the background for this study, as the divorce of married couples gives rise to a new problem: children from broken homes. Individuals from broken homes, particularly during adolescence, predominantly seek social support through self-disclosure to people outside their family environment, such as within their peer environtments. The aim of this research is to analyze the self-disclosure of adolescents from broken homes within their peer environments, examine the privacy boundaries established by these adolescents, and identify the factors influencing their self-disclosure. This study utilizes the Johari Window self-disclosure model and communication privacy management theory. The research approach employed is qualitative with a phenomenological method. The findings of the study indicate that adolescents from broken homes are only able to self-disclose their family conditions to their most trusted friends. The proportions of the Johari Window areas vary among adolescents from broken homes, with the hidden self being most prominent in those who are socially reserved, the open self in those who are communicative, and the blind self in those who tend to over-disclose. In the process of self-disclosure, adolescents from broken homes establish collective boundaries, ensuring that the family-related information shared within the peer group is considered appropriate for their peers to know. Factors influencing the self-disclosure of adolescents from broken homes in their peer environments include group size, dyadic effect, personality, topic, and age.
AV  - restricted
PB  - UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
KW  - Broken Home
KW  -  Peer Environments
KW  -  Self-Disclosure
Broken Home
KW  -  Lingkungan Pertemanan
KW  -  Self-Disclosure
EP  - 193
ER  -