%O Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) produksi tanaman buah-buahan untuk komoditas alpukat di Provinsi Banten mencapai 2.403 ton pada tahun 2022, dan untuk skala nasional mencapai 865.780 ton pada tahun 2022. Angka yang cukup besar untuk suatu komoditas yang memiliki nilai jual yang tinggi, namun angka yang tinggi tersebut juga harus didukung dengan penerapan teknologi yang mumpuni agar prdouktivitasnya tetap berada dalam level yang tinggi serta dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lingkungan yaitu pertanian yang berkelanjutan atau Sustainable Agriculture. Konsep gerakan pertanian yang berkelanjutan menggunakan tiga prinsip utama yaitu ekologi, hubungan antara organisme dan juga lingkungan. Konsep tersebut diterapkan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan bahan-bahan organik dan ramah lingkungan berupa penggunaan pupuk sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT) yang didapatkan dari limbah air cucian beras dengan nama Jamur Keberuntungan Abadi (Jakaba) dan penggunaan kotoran kambing. Penelitian dilaksanakan di lahan semai LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Wanasari Kp. Buyut Ds. Kujangsari Kec. Cileles Kab. Lebak-Banten. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2024. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu tingkat konsentrasi jakaba dengan 3 taraf yaitu : J1 = 200 ml/l, J2 = 300 ml/l dan J3 = 400 ml/l. Faktor kedua yaitu dosis pupuk kotoran kambing dengan 3 taraf yaitu : K1 = 200 g/polybag, K2 = 300 g/polybag dan K3 = 400 g/polybag Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian Jakaba pada tingkat konsentrasi 400 ml/l memberikan hasil terbaik terhadap parameter pertambahan tinggi tanaman pada umur bibit 4 MST (4,77 cm). Kemudian pada pertambahan panjang daun 4 MST (1,27 cm) dan 6 MST (2,66 cm). Pemberian pupuk kotoran kambing pada dosis 300 g/polybag memberikan hasil terbaik terhadap parameter jumlah daun pada umur bibit 2 MST (3,22 helai) dan 4 MST (5,44 helai). Terdapat interaksi antara perlakuan pemberian tingkat konsentrsi Jakaba dengan perlakuan pemberian dosis kotoran kambing dengan perlakuan terbaik yaitu Jakaba 400 ml/l dan 400 g/polybag kotoran kambing pada parameter pertambahan tinggi tanaman 4 MST (6,63 cm). %A Aap Pauzi %D 2025 %L eprintuntirta47433 %X This study aims to determine the response of giving the concentration level of Jakaba and goat manure fertilizer to the growth of avocado seedlings (Persea americana Mill.). This research design uses a factorial Randomised Group Design (RAK) with 2 factors. The first factor was the concentration level of jakaba with 3 levels, namely: J1 = 200 ml/l, J2 = 300 ml/l and J3 = 400 ml/l. The second factor was the dose of goat manure fertilizer with 3 levels, namely: K1 = 200 g/polybag, K2 = 300 g/polybag and K3 = 400 g/polybag. The results showed that the application of Jakaba at a concentration level of 400 ml/l gave the best results on the parameter of plant height increase (cm) at the age of 2 WAP seedlings (4.77 cm). Then on the increase in leaf length 4 weeks after planting (1.27 cm) and 6 weeks after planting (2.66 cm). The application of goat manure fertilizer at a dose of 300 g/polybag gave the best results on the parameter of the number of leaves (strands) at the age of 2 weeks (3.22 cm) and 4 weeks (5.44 cm). There is an interaction between the treatment of Jakaba concentration level and the treatment of goat manure dosing with the best treatment being Jakaba 400 ml/l and 400 g/pollybag of goat manure on the parameter of plant height increase 4 WAP (6.63 cm). %I Universitas sultan Ageng Tirtayasa %T RESPON TINGKAT KONSENTRASI JAKABA (JAMUR KEBERUNTUNGAN ABADI) DAN DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ALPUKAT (Persea americana Mill.) %K avocado, goat manure, Jakaba, seedlings