%X Concrete has high compressive strength, long durability, and easy maintenance. Innovation in using waste such as coconut fibers can improve the mechanical quality of concrete, reduce pollution, and provide added economic value. Fiber concrete is commonly used on broad structural elements to overcome expansion shrinkage due to oxidation, temperature, and evaporation. This study aims to determine the optimum percentage of fiber and the influence that occurs on the addition of coconut fiber waste on the characteristics of concrete, especially its bending strength. The method carried out in this study is an experimental method by comparing the results of the bending strength test with the consideration of deflection that occurs to the force received from the variation of coconut fibers as much as 0%, 1.75%, 2.25% and 2.75% of the weight of cement with a coconut fiber length of 65 mm, the planned quality of f'c 20 MPa, and using test samples measuring 15 cm x 30 cm for cylinders and 15 cm x 15 cm x 60 cm for beams. Based on analysis and discussion. Concrete with the addition of coconut fibers from the cement weight of 2.25% shows the best bending strength value with the resulting deflection smaller than other variations of fiber concrete at the same amount of force when charged, which means that the addition of coconut fibers influences increasing the bending strength of concrete for a certain percentage.
%I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
%O Beton memiliki kekuatan tekan tinggi, daya tahan lama, dan perawatan mudah. Inovasi pemanfaatan limbah seperti serabut kelapa ternyata dapat meningkatkan kualitas mekanik beton, mengurangi pencemaran, dan memberikan nilai tambah ekonomi. Beton serat umumnya digunakan pada elemen struktur luas untuk mengatasi susut muai akibat oksidasi, suhu, dan penguapan. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui persentase optimum serat dan pengaruh yang terjadi pada penambahan limbah serabut kelapa terhadap karakteristik beton khususnya kuat lentur. Metode yang dilakukan pada studi kali ini adalah metode eksperimental dengan membandingkan hasil pengujian kuat lentur dengan pertimbangan lendutan yang terjadi terhadap gaya yang diterima dari variasi serabut kelapa sebanyak 0%, 1,75%, 2,25% dan 2,75% dari berat semen dengan panjang serabut kelapa 65 mm, mutu rencana f’c 20 MPa, dan menggunakan sampel uji berukuran 15 cm x 30 cm untuk silinder dan 15 cm x 15 cm x 60 cm untuk balok. Berdasarkan analisis dan pembahasan. Beton dengan penambahan serabut kelapa dari berat semen sebanyak 2,25% menunjukkan nilai kuat lentur terbaik dengan lendutan yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan variasi beton serat lainnya pada besaran gaya yang sama ketika dibebankan, yang berarti penambahan serabut kelapa mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kuat lentur beton untuk persentase tertentu.
%D 2025
%A Malik Agung Ramadhan
%T PERUBAHAN KARAKTERISTIK KUAT LENTUR BETON AKIBAT PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP BETON NORMAL
%L eprintuntirta47357