%0 Thesis
%9 S1
%A Viamita Prakoso, Candra
%A Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
%A Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
%A Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
%B Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
%D 2025
%F eprintuntirta:47176
%I Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
%K Driving Teachers, Literacy, Students.  Guru Penggerak, Literasi, Peserta Didik
%P 205
%T PERANAN GURU PENGGERAK DALAM MENINGKATKAN LITERASI DI SATUAN PENDIDIKAN  (Studi Deskriptif di SMP Negeri 11 Kota Serang)
%U https://eprints.untirta.ac.id/47176/
%X This study aims to analyze the role of driving teachers in improving students' literacy competencies. The background of this study is based on the low level of literacy in Indonesia, especially in Serang City, where only 53.57% of students meet the minimum literacy competency standards. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Data were collected through interviews, observations, and documentation studies. The results of the study indicate that driving teachers act as facilitators, motivators, and evaluators in the literacy learning process. They implement programs such as Tuesday Literacy, wall magazines, and matriculation classes to improve students' literacy skills. The Tuesday Literacy program provides opportunities for students to read and discuss books, while the wall magazine is a means to express creativity and share information. Matriculation classes are designed to support students who need reinforcement in their understanding of literacy. The results of this study are expected to provide a positive contribution to improving the quality of education and literacy in schools, as well as a reference for further research on the role of driving teachers in education. In conclusion, the literacy program initiated by driving teachers has proven effective in improving students' literacy competencies and encouraging the creation of a culture of literacy in the school environment.
%Z Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru penggerak dalam meningkatkan kompetensi literasi peserta didik. Latar belakang penelitian ini didasari oleh rendahnya tingkat literasi di Indonesia, khususnya di Kota Serang, di mana hanya 53,57% peserta didik yang memenuhi standar kompetensi literasi minimum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru penggerak berperan sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator dalam proses pembelajaran literasi. Mereka mengimplementasikan program seperti Selasa Berliterasi, mading, dan kelas matrikulasi untuk meningkatkan keterampilan literasi peserta didik. Program Selasa Berliterasi memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk membaca dan mendiskusikan buku, sementara mading menjadi sarana untuk mengekspresikan kreativitas dan berbagi informasi. Kelas matrikulasi dirancang untuk mendukung Peserta Didik yang membutuhkan penguatan dalam pemahaman literasi. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas pendidikan dan literasi di sekolah, serta sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut mengenai peran guru penggerak dalam pendidikan. Kesimpulannya, program literasi yang diinisiasi oleh guru penggerak terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi literasi peserta didik dan mendorong terciptanya budaya literasi di lingkungan sekolah.