%0 Thesis %9 S1 %A Karubaba, Abraham Lim Raja %A Saputra, Asep %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS TEKNIK, %A JURUSAN TEKNIK KIMIA, %B TEKNIK KIMIA %D 2025 %F eprintuntirta:45669 %I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %P 78 %T PENGARUH WAKTU DEASETILASI KITIN MENJADI KITOSAN DARI MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (BSF) KERING TERHADAP DERAJAT DEASETILASI KITOSAN %U https://eprints.untirta.ac.id/45669/ %X Kitosan adalah polimer karbohidrat yang diperoleh dari hasil deasetilasi kitin yang merupakan biopolimer alami yang berlimbah setelah selulosa. Kitin biasanya diisolasi atau diekstrak dari kulit atau cangkang hewan yang berasal dari filum arthropoda kelas crustacea seperti cangkang udang, kepiting, lobster, sisik ikan, dan lain-lain. Kitin dan kitosan memiliki manfaat di berbagai bidang. Bahan baku yang digunakan yaitu maggot BSF kering (Hermetia illucens). Proses pembuatan kitosan secara keseluruhan melalui beberapa tahap yaitu demineralisasi, deproteinasi, depigmentasi, dan deasetilasi dengan metode konvensional. Kitosan diuji dengan menghitung rendemen yang didapat dan hasil uji FTIR. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh waktu deasetilasi pada proses konversi kitin menjadi kitosan dari dried maggot BSF terhadap derajat deasetilasi kitosan yang dihasilkan. Proses deasetilasi kitin pada suhu 90 ℃ dengan berbagai waktu deasetilasi (60, 90, 120, dan 150 menit) menghasilkan rendemen sebesar 48,33%, sedangkan massa terendah diperoleh pada deasetilasi selama 150 menit dengan massa sebesar 1,61 g dan rendemen sebesar 23,92%. Analisis FTIR dari keempat variasi menunjukkan bahwa pada kitosan yang dihasilkan masih terdapat gugus asetil dan komponen mineral. Nilai derajat deasetilasi meningkat dengan bertambahnya waktu deasetilasi, yaitu dari 11,83% pada 60 menit, menjadi 32,76% pada 90 menit, 47,57% pada 120 menit, dan mencapai 66,29% pada 150 menit.