%O Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas tanaman yang memiliki nilai ekonomis karena dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam suatu jenis olahan pangan. Besarnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan pangan di berbagai komoditas menjadi sangat dibutuhkan seperti halnya pada cabai rawit. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) (2022) produksi cabai rawit di provinsi Banten pada 5 tahun terakhir (2018-2022) relatif rendah yaitu mencapai 4.810,00 t, sehingga pasokan cabai rawit di pasaran cukup terbatas. Fakta mengenai pemupukan bahwa pupuk dapat membantu dalam mengembangkan hasil dan produksi cabai rawit salah satunya yaitu pemanfaatan limbah organik berupa Ampas Teh dan Kotoran Ayam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi dari bahan organik ampas teh dan kotoran ayam pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan, dengan lokasi penelitian yaitu Kelurahan Lontar Baru, Kec. Serang, Banten mulai dari bulan Januari hingga Mei 2024. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan organik 6 t/ha (A3) setara dengan 58 g/polybag berpengaruh pada parameter jumlah daun 3 MST (41,41 Helai), 3 MST Jumlah Buah (32,83 buah) dan Bobot Buah (47,75 g). Penggunaan bahan organik kotoran ayam dosis 12 t/ha (K3) setara dengan 115 g/polybag memberikan pengaruh pada parameter tinggi tanaman 1 MST (7,39 cm), 2 MST (14,15 cm) dan 3 MST (24,44 cm), Jumlah Daun 2 MST (15,12 Helai) dan 3 MST (44,58 Helai), Waktu Muncul Bunga Pertama (24,25 HST), Jumlah Buah (31,91 Buah) dan Bobot Buah (45,25 g). Adanya interaksi antara pemberian bahan organik Ampas Teh dan Kotoran Ayam terhadap parameter Jumlah Buah di umur tanaman 4-6 MST (Panen Ke-1 hingga 3). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan organik ampas teh dosis 6 t/ha dan kotoran ayam dosis 12 t/ha baru dapat mencapai hasil bobot cabai rawit sebesar 50% dari hasil potensi pada cabai rawit varietas pelita F-1. %A Marsa Hany Herlin %D 2025 %L eprintuntirta45609 %X This research aimed to determine the effect of organic tea dregs and chicken manure on the growth and yield of cayenne pepper plants (Capsicum frutescens L.). This research was conducted in Lontar Baru Village, District. Serang. Banten from January to May 2024. This research used a factorial Randomized Block Design (RBD) consisting of two factors and three replications. The first factor was the dose of tea dregs, with four levels : 0 t/ha (A0), 2 t/ha (A1), 4 t/ha (A2) and 6 t/ha (A3). The second factor was the dose of chicken manure, also with four levels : 0 t/ha (K0), 8 t/ha (K1), 10 t/ha (K2) and 12 t/ha (K3). The results showed that the application organic tea dregs influenced the number of leaves at 3 WAP (41.41 pieces), number fruit at 3 WAP (32.83 fruits) and weight at fruit 3 WAP (47.75 g). in contrast, chicken manure application affected plant height at 1 WAP (7.39 cm), 2 WAP (14,15 cm) and 3 WAP (24.44 cm), the time of leaves at 2 WAP (15.12 leaves) and 3 WAP (44.58 leaves), the time of first flower appearance (24.25 DAP), fruit number (31.91 fruist) and fruit weight (45.25 g). An interaction between organic tea dregs and chicken manure was observed in the number of fruits from 4 to 6 WAP (1st to 3rd harvest), recorded at 24,24 DAP. %I Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %K Agricultural Waste, Seasonal Plants, Solid Organic Fertilizer %T PENGARUH APLIKASI BAHAN ORGANIK AMPAS TEH DAN KOTORAN AYAM PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)