%0 Thesis
%9 S1
%A Widyani Shopa, Tri
%A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA,
%A FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS,
%A ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN,
%B Ilmu Ekonomi Pembangunan
%D 2024
%F eprintuntirta:45300
%I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
%K Trade Balance, Foreign Direct Investment, Inflation, Exchange Rate,  Gross Domestic Product dan Interest Rate  Neraca Perdagangan, Foreign Direct Investment, Inflasi, Kurs, PDB, Suku Bunga.
%P 146
%T PENDEKATAN VECM DALAM MENGANALISIS PENGARUH ANTARA FDI, INFLASI, KURS, PDB DAN SUKU BUNGA TERHADAP NERACA PERDAGANGAN INDONESIA
%U https://eprints.untirta.ac.id/45300/
%X The trade balance is one of the important indicators that reflects the balance  between a country's exports and imports. A healthy trade balance is one of the key  factors in supporting the external resilience of the sustainable Indonesian  economy. Behind the deficit and surplus of the trade balance, there are several  factors that influence it, therefore the researcher studied the variables of Foreign  Direct Investment, Inflation, Exchange Rates, Gross Domestic Product and  Interest Rates on the trade balance in Indonesia for the period Q1 2007 to Q4  2023. This study uses the Vector Error Correction Model (VECM) method and  uses the eviews 13 application as a data processor. The results of this study  indicate that there is cointegration of the variables of inflation, exchange rates,  and GDP on the trade balance. The effects of shocks given by FDI, Inflation, GDP  and Interest Rates on the trade balance began to move stably but had negative  values from the 20th to the 68th period, while the Exchange Rate variable moved  stably with a positive value. And the ability to contribute the most to the trade  balance from FDI and Inflation is 1.14%; Exchange Rate 5.54%; GDP 4.01%;  and Interest Rate 1.79%. Further implications in this study are how the  government's role in issuing appropriate policies to overcome Indonesia's trade  balance deficit, including by maintaining exchange rate stability through more  active market intervention, good inflation control through improving  infrastructure quality and logistics efficiency, and attracting export-oriented FDI  and building a startup ecosystem to maintain the trade balance in a surplus  condition so that it can support sustainable national economic growth.
%Z Neraca perdagangan adalah salah satu indikator penting yang mencerminkan  keseimbangan antara ekspor dan impor suatu negara. Neraca perdagangan yang  sehat merupakan salah satu faktor kunci dalam mendukung ketahanan eksternal  perekonomian Indonesia berkelanjutan. Dibalik defisit dan surplusnya neraca  perdagangan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, oleh karena itu  peneliti mengkaji variabel Foreign Direct Investment, Inflasi, Kurs, Produk  Domestik Bruto dan Suku Bunga terhadap neraca perdagangan di Indonesia  periode Q1 tahun 2007 sampai Q4 tahun 2023. Penelitian ini menggunakan  metode Vector Error Correction Model (VECM) dan menggunakan aplikasi  eviews 13 sebagai pengolah data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  terdapat kointegrasi dari variabel inflasi, kurs, dan PDB terhadap neraca  perdagangan. Adapun efek guncangan shock yang diberikan oleh FDI, Inflasi,  PDB dn Suku Bunga terhadap neraca perdagangan mulai bergerak stabil namun  bernilai negatif mulai dari periode ke-20 hingga ke-68, sedangkan variabel Kurs  bergerak stabil dengan nilai yang positif. Serta kemampuan kontribusi terbesar  terhadap neraca perdagangan dari FDI dan Inflasi adalah 1,14%; Kurs 5,54%;  PDB 4,01%; dan Suku Bunga 1,79%. Implikasi lanjut dalam penelitian ini adalah  bagaimana peran pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tepat untuk mengatasi  defisit neraca perdagangan Indonesia, antara lain dengan menjaga stabilitas nilai  tukar melalui intervensi pasar yang lebih aktif, pengendalian inflasi yang baik  melalui peningkatan kualitas infrastrktur dan efisiensi logistik, dan menarik FDI  yang berorientasi ekspor serta membangun ekosistem startup guna  mempertahankan neraca perdagangan dalam kondisi surplus sehingga dapat  mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.