@phdthesis{eprintuntirta45115, author = {Ratu Fathia Nahwa Firdausi}, note = {Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan dalam konsep tripple bottom line atau 3P yaitu keuntungan ekonomi (profit), perlindungan terhadap lingkungan (planet), dan kesejahteraan masyarakat (people). Industri pertambangan merupakan industri yang sangat berdampak pada lingkungan sekitar dimana perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana tertuang dalam Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan galian pasir PT Wahyu Putra Mulya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan upaya hukum masyarakat Desa Pancanegara terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan PT Wahyu Putra Mulya berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode normatif-empiris dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan studi lapangan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian yang didapat yaitu pelaksanaan TJSL PT Wahyu Putra Mulya sudah berjalan namun belum cukup optimal untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat dampak operasional perusahaan, maka program TJSL PT Wahyu Putra Mulya yang tepat seharusnya adalah program kesehatan yang berkelanjutan terutama pengecekan kesehatan dan pengobatan penyakit pernapasan gratis bagi masyarakat yang terkena dampak. Masyarakat sekitar lokasi tambang dapat mengajukan kompensasi maupun melakukan upaya hukum baik melalui class action maupun legal standing. Saran untuk perusahaan agar dapat melaksanakan program TJSL dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar dan berfokus pada program kesehatan}, title = {TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN GALIAN PASIR TERHADAP LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT SEKITAR DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS (Studi pada PT Wahyu Putra Mulya di Kabupaten Serang, Banten)}, school = {Universitas Sultan Ageng Tirtayasa}, year = {2024}, keywords = {Corporate Social Responsibility, Legal Action, Limited Liability Company, Community Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, Upaya Hukum, Perseroan Terbatas, Masyarakat.}, abstract = {Corporate Social Responsibility (CSR) of Companies within the Triple Bottom Line Concept, the Triple Bottom Line concept, encompassing profit, planet, and people, emphasizes a company's economic, environmental, and social responsibilities. The mining industry, in particular, exerts significant environmental impacts. Consequently, corporations operating in, or related to, natural resources are mandated to uphold social and environmental responsibilities, as stipulated in Article 74 of Indonesia's Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies. The operation of sand mining activities often gives rise to issues such as deteriorating air quality, adversely affecting communities residing near mining sites. This research aims to investigate the implementation of corporate social responsibility (CSR) and environmental responsibility of PT Wahyu Putra Mulya, a sand mining company, towards the environment and surrounding communities, as mandated by Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies. Additionally, this study will explore the legal actions taken by the citizens of Pancanegara Village against PT Wahyu Putra Mulya regarding the company's CSR and environmental responsibilities, based on Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies. This research employs a normative-empirical methodology, specifically a descriptive-analytic approach, utilizing a legal perspective. Data was collected through both primary and secondary sources, using field studies and literature reviews. The results of the research obtained are that the implementation of PT Wahyu Putra Mulya's CSR has been running but is not optimal enough to solve problems arising from the company's operational impact, so the right PT Wahyu Putra Mulya CSR program should be a sustainable health program, especially free health checks and treatment of respiratory diseases for affected communities. The community around the mine site can apply for compensation and take legal action either through class action or legal standing. It is recommended that the company enhance its CSR programs by focusing on environmental and social impacts, particularly health-related initiatives.}, url = {https://eprints.untirta.ac.id/45115/} }