%0 Thesis %9 S1 %A Lidyawati, Linda %A Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, %A Fakultas Pertanian, %A Agroekoteknologi, %B Fakultas Pertanian %D 2024 %F eprintuntirta:45091 %I Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %K Musa acuminata Colla ssp. rutilifes, Tetrazolium, KNO3 %P 95 %T KARAKTERISTIK MORFOLOGI BUAH DAN BIJI SERTA VIABILITAS BIJI TANAMAN PISANG LIAR (Musa acuminata Colla ssp. rutilifes) TERHADAP PERLAKUAN BIOASSAY TETRAZOLIUM %U https://eprints.untirta.ac.id/45091/ %X This research was aimed to determine the morphological characterization of fruits and seeds, as well as the results of tetrazolium viability testing on wild banana plants Musa acuminata Colla ssp. rutilifes. This research was conduct from April to July 2024 at the greenhouse in Cibinong and general botany laboratory Bogor Botanical Gardens of the National Research and Innovation Agency (BRIN). The design used in the viability testing is a combination of KNO3 concentration and soaking duration treatments. The concentration factor consists of control (A0), 0.5% KNO3, and 1% KNO3, while the soaking duration factor consists of 1 hour, 12 hours, and 24 hours. There were 9 treatment combinations with 4 replications. The result showed that the fruit morphology has length average range between 6-9 cm and the diameter average of 17-20 mm. The seed morphology had the length average ranged from 3-3,5 mm, the diameter average range of 4-5,5 mm, an average seed moisture content of 18,79%, and an average leachate conductivity of 654,90 µS cm-1 g -1 . In the treatment combinations of concentration and soaking durations, the seeds tested with tetrazolium showed a high level of non viability. Seed viability in all treatment combinations was below 30%, while seed non-viability reached 80%. This was due to the presence of many defective seeds, such as those lacking endosperm and embryo. %Z Pisang merupakan komoditas pertanian yang umumnya dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat di berbagai kalangan. Indonesia merupakan salah satu pusat penghasil dan keanekaragaman pisang di dunia. Kepulauam Indonesia merupakan tempat tumbuh bagi dua jenis pisang liar berbiji (wild Musa) yang merupakan pendahulu dari pisang budidaya. Karakterisasi morfologi tanaman pisang diperlukan sebagai pendukung untuk perakitan pisang yang lebih potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi morfologi buah dan biji serta hasil pengujian bioassay tetrazolium pada tanaman pisang liar (Musa acuminata Colla ssp. rutilifes). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2024 di Greenhouse Botani Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cibinong dan Laboratorium Botani Umum Kebun Raya Bogor BRIN. Perlakuan yang diberikan pada saat persemaian biji pisang rutilifes sebelum diuji bioassay tetrazolium ialah tanpa perlakuan (kontrol); 0.5% KNO3, 1% KNO3 dengan lama perendaman 1 jam, 12 jam dan 24 jam yang dikombinasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morfologi buah memiliki kisaran rata-rata panjang antara 6-9 cm, diameter buah 17-20 mm, interval panjang apex buah 0,3-0,5 mm, berat buah 11-23 g. Morfologi biji memiliki kisaran rata-rata panjang antara 3-3,5 mm, diameter biji 4-5,5 mm, berat biji 0,03-0,04 g. Biji Musa acuminata Colla ssp. rutilifes yang telah diuji memiliki tingkat viabilitas biji yang rendah, dengan kadar air biji rata-rata 18,79%, daya hantar listrik rata-rata 654,90 µS cm-1 g -1 dan pada kombinasi perlakuan konsentrasi kontrol; 0.5%, 1% KNO3 dan lama perendaman 1, 12, 24 jam yang menghasilkan viabilitas biji hanya sebesar 20-23% setelah diuji bioassay menggunakan tetrazolium.