%0 Thesis %9 S1 %A HERMAWAN, HERMAWAN %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS TEKNIK, %A TEKNIK METALUGRGI, %B TEKNIK METALURGI %D 2024 %F eprintuntirta:45017 %I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %P 82 %T PENGARUH WAKTU GESEK DAN WAKTU TEKAN ROTARY FRICTION WELDING ALUMINIUM DAN TEMBAGA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO %U https://eprints.untirta.ac.id/45017/ %X The optimization of aluminum-copper joints is of paramount importance in the electrical industry. These two metals exhibit distinct thermal properties, with aluminum having a melting point of 600°C and copper 1083°C, necessitating a precise joining method. Rotary friction welding emerges as a suitable solution for this process, offering advantages such as the elimination of filler materials, cost-effectiveness, and a relatively short processing time. This research aimed to investigate the impact of friction time and forging time on the mechanical properties, microstructure, and interface width of joints produced through rotary friction welding. The research involved sample preparation, welding process, tensile testing, hardness testing, and microstructural analysis. Results indicated that increasing the friction time led to an improvement in tensile strength. Conversely, extending the forging time beyond the point of maximum stress resulted in a decrease in tensile strength due to the embrittlement of the joint. The influence of friction time and forging time on the interface width revealed that a wider interface correlated with higher tensile strength. A broader interface suggested a greater dissolution of aluminum and copper particles within the joint, resulting in a more homogeneous microstructure and reduced likelihood of welding defects. Additionally, increasing the forging time led to a finer microstructure near the joint, resulting in a denser particle arrangement. Based on this research, the optimal parameters were determined to be a friction time of 6 seconds and a forging time of 1 second, yielding a maximum tensile strength of 157 MPa. Keywords: friction time, forging time, rotary friction welding." %Z Optimasi sambungan aluminium dan tembaga merupakan suatu hal yang sangat penting dalam industri kelistrikan. Kedua logam ini memiliki sifat termal yang berbeda dimana untuk aluminium memiliki titik leleh 600 oC dan tembaga 1083 oC sehingga dibutuhkan metode penyambungan yang akurat. Solusi dalam proses penyambungannya yaitu dengan menggunakan metode rotary friction welding. Kelebihan dari metode ini yaitu tidak membutuhkan bahan tambah, hemat biaya dan proses pengerjaannya yang relatif singkat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh waktu gesek dan waktu tekan terhadap sifat mekanik dan struktur mikro serta lebar interface di sambungan hasil pengelasan dengan metode rotary friction welding. Adapun tahapan penelitian meliputi preparasi sampel, proses pengelasan, pengujian tarik, pengujian kekerasan dan analisa struktur mikro. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa, dengan penambahan waktu gesek akan meningkatkan kekuatan tarik, sedangkan dengan penambahan waktu tekan ketika sudah mencapai tegangan maksimumnya akan menurunkan kekuatan tarik sambungan karena akan membuat sambungan menjadi lebih getas. Pengaruh waktu gesek dan waktu tekan terhadap lebar interface menunjukkan bahwa interface yang lebih lebar memiliki kekuatan tarik paling besar. Interface yang lebih lebar menandakan adanya partikel aluminium dan tembaga yang lebih terlarut di sambungan dan menghasilkan struktur mikro yang lebih homogen yang akan mengurangi kemungkinan terjadinya cacat pengelasan. Selain itu, dengan penambaha waktu tekan mengakibatkan struktur mikro dekat sambungan akan lebih halus sehingga susunan partikelnya menjadi sangat padat. Berdasarkan penelitian ini, parameter waktu gesek 6 detik dan waktu tekan 1 detik merupakan parameter yang paling optimal dengan kekuatan tarik sebesar 157 Mpa. Kata kunci : waktu gesek, waktu tekan dan rotary friction welding.