@phdthesis{eprintuntirta44992, note = {Penelitian ini membahas perlindungan hukum terhadap PT Dua Agung Cirebon, yang mengalami kerugian signifikan akibat wanprestasi yang dilakukan oleh pihak Toko Bangunan Sinar Sitopeng. Wanprestasi ini terjadi dalam konteks force majeure yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19, yang membuat Toko Sinar Sitopeng tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran utang. Dalam analisis ini, penulis melakukan kajian mendalam terhadap berbagai aspek hukum yang terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dengan fokus khusus pada tanggung jawab debitur dalam situasi force majeure dan implikasi hukum dari penggunaan bilgyet bodong sebagai metode pembayaran. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif mengenai hak-hak yang dimiliki oleh PT Dua Agung Cirebon serta berbagai upaya hukum yang dapat ditempuh dalam menghadapi situasi yang tidak menguntungkan ini. Selain itu, penelitian ini juga berkontribusi terhadap pemahaman yang lebih luas mengenai perlindungan hukum bagi pelaku usaha dalam menghadapi risiko yang tidak terduga. Dengan demikian, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi berharga bagi pelaku usaha lainnya dalam mengelola risiko hukum yang terkait dengan kontrak bisnis, terutama di masa-masa krisis yang penuh ketidakpastian seperti yang dialami saat ini.}, author = {AZ ZAHRA RAFIFAH}, year = {2024}, title = {PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA PT DUA AGUNG CIREBON YANG DIRUGIKAN AKIBAT WANPRESTASI PIHAK TOKO BANGUNAN SINAR SITOPENG DIHUBUNGKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Studi Kasus pada PT. Dua Agung Cirebon)}, school = {UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA}, keywords = {Default, PT.Dua Agung Cirebon, Sinar Sitopeng Store, Force Majeur, Covid-19 Wanprestasi, PT.Dua Agung Cirebon, Toko Bangunan Sinar Sitopeng, Force Majeur, Covid-19.}, url = {https://eprints.untirta.ac.id/44992/}, abstract = {This research discusses legal protection for PT Dua Agung Cirebon, which suffered significant losses due to defaults committed by the Sinar Sitopeng Building Store. This default occurred in the context of force majeure caused by the COVID-19 pandemic, which made Toko Sinar Sitopeng unable to fulfill its obligations to make debt payments. In this analysis, the author conducted an in-depth study of various legal aspects contained in the Civil Code, with a special focus on the debtor's responsibility in force majeure situations and the legal implications of using bilgyet bodong as a payment method. This research aims to provide a comprehensive overview of the rights owned by PT Dua Agung Cirebon as well as various legal measures that can be taken to deal with this unfavorable situation. Apart from that, this research also contributes to a broader understanding of legal protection for business actors in facing unexpected risks. Thus, it is hoped that the results of this research can be a valuable reference for other business actors in managing legal risks related to business contracts, especially in times of crisis full of uncertainty such as those currently being experienced.} }