%A Fitri Viviyana %X Sistem recovery dengan metode adsorpsi menggunakan karbon aktif telah banyak diterapkan di industri pengolahan emas. Karbon yang dapat digunakan kembali setelah proses, menjadi faktor pemilihan sistem recovery ini. Proses adsorpsi pada penelitian ini, dilakukan terhadap larutan hasil pelindian bijih emas Tanggamus dengan kandungan sulfur sebesar 10,771%. Sulfur dihilangkan dengan cara pemanggangan untuk mempermudah proses pelarutan emas. Setelah proses pemanggangan, kandungan sulfur menjadi 1,211% dan terbentuk senyawa hematit yang memiliki sifat kemagnetan, sehingga dilakukan proses pemisahan magnetik. Kemudian dilakukan proses pelindian selama 4 jam. Proses adsorpsi dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi %adsorpsi menggunakan karbon aktif selama 4 jam dengan memvariasikan ukuran karbon aktif, jumlah karbon aktif, dan kecepatan putar bottol roller. Hasil terbaik setiap variabel akan dijadikan dasar untuk variasi dari variabel selanjutnya. Pada ukuran karbon aktif 10+20# didapatkan % adsorpsi sebesar 93,65%. Karbon aktif sebanyak 1500 mg/L menghasilkan %adsorpsi emas sebesar 94,31%. Saat kecepatan putar bottol roller mencapai 150 rpm, didapatkan %adsorpsi emas sebesar 93,37%. Kinetika adsorpsi emas pada penelitian ini berlaku pseudo orde kedua dengan nilai R sebesar 0,9999 dan k sebesar 15,5831 g.mg 2, serta didapatkan bahwa laju adsorpsi untuk emas sebesar 1,53 x 10 .4 -1 mg.g -1 .jam %L eprintuntirta43998 %K Bijih sulfida, Pemanggangan, Tiosianat, Adsorpsi, karbon Aktif %D 2020 %I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %T ADSORPSI EMAS DARI PELINDIAN BIJIH EMAS TANGGAMUS MELALUI TAHAP PEMANGGANGAN DAN PEMISAHAN MAGNETIK MENGGUNAKAN KARBON AKTIF