%T IDENTIFIKASI HUMAN ERROR DAN KELELAHAN KERJA PADA DIVISI PLANT DI UNIT 9 PT. XYZ %L eprintuntirta43904 %A AHMAD SYARIF WIYANTO %K Human Error, Metode SHERPA, Kelelahan Kerja, Metode IFRC %I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %D 2018 %X PT XYZ adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang penambangan bahan galian golongan C berupa batuan andesit dan dituntut memenuhi kebutuhan konsumen hampir setiap hari. Tuntutan yang tinggi menimbulkan kecelakaan kerja, sehingga pada umumnya kelelahan pekerja disebabkan lingkungan dari divisi plant yang berbahaya sehingga menimbulkan human error dan kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi task/tugas, mengidentifikasi human error, mengklasifikasikan tingkat kekerapan dan kekritisan, mengetahui kelelahan kerja, serta membuat usulan perbaikan berdasarkan permasalahan yang terjadi di divisi plant. Identifikasi human error dilakukan menggunakan metode SHERPA (Systematic Human Error Reduction and Prediction Approach) serta pengukuran kelelahan kerja menggunakan metode IFRC (Industrial Fatique Research Committee). Berdasarkan hasil penelitian diketahui task/tugas pada plant A2 yaitu dimulai dari persiapan kerja, menyalakan daya mesin plant A2, menyalakan tombol oli, menyalakan tombol cone crusher, menyalakan tombol conveyor, memeriksa mesin ayakan, mengoperasikan dan mengamati jalannya seluruh mesin plant A2. Kekerapan dan kekritisan kejadian paling tinggi pada plant A2 adalah, salah mengoperasikan tombol mesin A2 (secondary), kurang teliti dalam mengamati jalannya mesin A2 (secondary), kurang penguasaan/kehandalan dalam menjalankan mesin A2 (secondary). Besar kelelahan di plant A2 secara umum adalah pre-test sebesar 71,71 ± 12,92 kategori sedang, post-test I didapatkan sebesar 75,71 ± 11,03 kategori sedang dan post-test II sebesar 71,43 ± 12,18 kategori sedang. Usulan perbaikan yang diberikan adalah diberi display operasi di dekat tombol serta pelatihan praktik dan materi mengenai pengoperasian mesin plant A2, melakukan pelatihan terhadap operator terkait pemahaman mesin sektor A2, melakukan pelatihan secara praktik dan materi terhadap operator terkait pengoperasian mesin sektor A2.