%D 2024 %I Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa %T USULAN PERANCANGAN OPTIMASI TATA LETAK FASILITAS DENGAN METODE MULTI OBJECTIVE SIMULATED ANNEALING %X Pabrik Tahu Bandung Sutra adalah salah satu produsen tahu di Kota Cilegon yang telah mengalami peningkatan permintaan seiring dengan pertumbuhan bisnisnya. Namun, sejalan dengan peningkatan volume produksi dan distribusi, permasalahan dalam tata letak fasilitas produksi mulai muncul, yang mengakibatkan penurunan efisiensi operasional dan meningkatnya risiko kecelakaan kerja. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah backtracking, yaitu pergerakan material yang kembali ke stasiun yang sudah dilewati sebelumnya dalam proses produksi. Kondisi ini meningkatkan Travelling Distance atau jarak perpindahan material, sehingga waktu produksi menjadi lebih lama dan biaya penanganan material meningkat. Selain itu, tata letak yang tidak optimal juga menimbulkan masalah keselamatan, seperti jarak antar fasilitas yang tidak ideal, yang meningkatkan risiko kecelakaan kerja dan memperbesar Safety Index. Penelitian ini dilakukan untuk merancang usulan tata letak fasilitas yang lebih efisien dengan menggunakan metode Multi Objective Simulated annealing (MOSA). Algoritma ini diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman Python untuk memastikan proses optimasi berjalan cepat dan akurat. Pengukuran dilakukan pada tata letak eksisting, terhadap nilai Travelling Distance dan Safety Index, kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan tata letak baru yang dihasilkan oleh algoritma Multi Objective Simulated annealing. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan algoritma Multi Objective Simulated annealing menghasilkan tata letak fasilitas yang lebih efisien, dengan mengatasi permasalahan backtracking yang ada pada tata letak eksisting. Tata letak baru berhasil menurunkan Travelling Distance sebesar 40,59%, dari 32,340 meter menjadi 19,215 meter, dan Safety Index mengalami penurunan sebesar 38,10%, dari 13,440 menjadi 8,320. Pengurangan ini menunjukkan bahwa tata letak yang diusulkan tidak hanya mempercepat aliran produksi, tetapi juga meningkatkan keselamatan kerja di lantai produksi. Selain itu, penggunaan metode Multi Objective Simulated annealing terbukti efektif dalam mengatasi permasalahan tata letak dengan multi-objective yang kompleks, serta penerapan Python sebagai alat bantu dalam penghitungan mempercepat proses pengambilan keputusan. %O Pabrik Tahu Bandung Sutra adalah salah satu produsen tahu di Kota Cilegon yang telah mengalami peningkatan permintaan seiring dengan pertumbuhan bisnisnya. Namun, sejalan dengan peningkatan volume produksi dan distribusi, permasalahan dalam tata letak fasilitas produksi mulai muncul, yang mengakibatkan penurunan efisiensi operasional dan meningkatnya risiko kecelakaan kerja. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah backtracking, yaitu pergerakan material yang kembali ke stasiun yang sudah dilewati sebelumnya dalam proses produksi. Kondisi ini meningkatkan Travelling Distance atau jarak perpindahan material, sehingga waktu produksi menjadi lebih lama dan biaya penanganan material meningkat. Selain itu, tata letak yang tidak optimal juga menimbulkan masalah keselamatan, seperti jarak antar fasilitas yang tidak ideal, yang meningkatkan risiko kecelakaan kerja dan memperbesar Safety Index. Penelitian ini dilakukan untuk merancang usulan tata letak fasilitas yang lebih efisien dengan menggunakan metode Multi Objective Simulated annealing (MOSA). Algoritma ini diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman Python untuk memastikan proses optimasi berjalan cepat dan akurat. Pengukuran dilakukan pada tata letak eksisting, terhadap nilai Travelling Distance dan Safety Index, kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan tata letak baru yang dihasilkan oleh algoritma Multi Objective Simulated annealing. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan algoritma Multi Objective Simulated annealing menghasilkan tata letak fasilitas yang lebih efisien, dengan mengatasi permasalahan backtracking yang ada pada tata letak eksisting. Tata letak baru berhasil menurunkan Travelling Distance sebesar 40,59%, dari 32,340 meter menjadi 19,215 meter, dan Safety Index mengalami penurunan sebesar 38,10%, dari 13,440 menjadi 8,320. Pengurangan ini menunjukkan bahwa tata letak yang diusulkan tidak hanya mempercepat aliran produksi, tetapi juga meningkatkan keselamatan kerja di lantai produksi. Selain itu, penggunaan metode Multi Objective Simulated annealing terbukti efektif dalam mengatasi permasalahan tata letak dengan multi-objective yang kompleks, serta penerapan Python sebagai alat bantu dalam penghitungan mempercepat proses pengambilan keputusan. %L eprintuntirta43811 %A Reza Rahmat Prasetyo