@phdthesis{eprintuntirta43810, year = {2024}, author = {LIDIA PUTRI}, title = {ANALISIS KONTRASTIF BAHASA MINANGKABAU DAN BAHASA INDONESIA DALAM PROSES AFIKSASI DAN REDUPLIKASI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA}, school = {UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA}, note = {Peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan mendeskripsikan bentuk analisis kontrastif bahasa Minangkabau dan bahasa Indonesia dalam proses afiksasi, mendeskripsikan bentuk analisis kontrastif bahasa Minangkabau dan bahasa Indonesia dalam proses reduplikasi, serta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara terencana-terstruktur dan kepustakaan, teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi penyidik, dan teknik analisis data menggunakan teknik intralingual. Data bahasa Minangkabau di peroleh dari hasil wawancara 8 orang Minang secara terencana dan terstruktur di perumahan Haji Sanusi, kecamatan Kramatwatu, kabupaten Serang, provinsi Banten, dan data dalam bahasa Indonesia diperoleh dari empat buku, yaitu Linguistik Umum karya Abdul Chaer terbitan Rineka Cipta Jakarta tahun 2023, Morfologi Kajian Proses Pembentukan Kata karya I Wayan Simpen terbitan Bumi Aksara Jakarta tahun 2021, Morfologi Bahasa Indonesia karya Farida Ariyani Megaria terbitan Graha Ilmu Yogyakarta tahun 2018, dan Kamus Bahasa Minangkabau-Indonesia Edisi Ketiga terbitan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat tahun 2021. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu 84 data yang terdiri dari 22 afiksasi bahasa Minangkabau, 24 afiksasi bahasa Indonesia, 16 reduplikasi bahasa Minangkabau, dan 22 reduplikasi bahasa Indonesia. Kesimpulannya, (1) dalam proses afiksasi, bahasa Minangkabau dan bahasa Indonesia memiliki 2 leksem yang sama, 41 leksem berbeda, 3 afiks yang sama, 40 afiks berbeda, dan ada 7 morfofonemis yang tidak dimiliki bahasa Minangkabau tetapi dimiliki bahasa Indonesia, (2) dalam proses reduplikasi, bahasa Minangkabau dan bahasa Indonesia memiliki 4 jenis perulangan yang sama yaitu perulangan penuh, sebagian, dengan pembubuhan afiks, dan dengan perubahan fonem, dan memiliki 1 jenis perulangan berbeda yaitu perulangan unik, dan (3) hasil penelitian dimanfaatkan untuk menyusun usulan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.}, url = {https://eprints.untirta.ac.id/43810/}, abstract = {Researchers conducted this study with the aim of describing the form of contrastive analysis of Minangkabau and Indonesian in the process of affixation, describing the form of contrastive analysis of Minangkabau and Indonesian in the process of reduplication, and preparing an Indonesian Learning Implementation Plan in high school. The research method used is descriptive qualitative research method, data collection techniques using planned-structured interview techniques and literature, data validity checking techniques using investigator triangulation techniques, and data analysis techniques using intralingual techniques. Minangkabau language data was obtained from the results of planned and structured interviews with 8 Minangkabau people in the Haji Sanusi housing complex, Kramatwatu sub-district, Serang district, Banten province, and data in Indonesian was obtained from four books, namely General Linguistics by Abdul Chaer published by Rineka Cipta Jakarta in 2023, Morphology of Word Formation Process Study by I Wayan Simpen published by Bumi Aksara Jakarta in 2021, Morphology of Indonesian by Farida Ariyani Megaria published by Graha Ilmu Yogyakarta in 2018, and Minangkabau-Indonesian Language Dictionary Third Edition published by Language Center of West Sumatra Province in 2021. The results obtained from this study are 84 data consisting of 22 Minangkabau affixations, 24 Indonesian affixations, 16 Minangkabau reduplications, and 22 Indonesian reduplications. In conclusion, (1) in the process of affixation, Minangkabau and Indonesian languages have 2 similar lexemes, 41 different lexemes, 3 similar affixes, 40 different affixes, and there are 7 morphophonemes that Minangkabau language does not have but Indonesian language has, (2) in the process of reduplication, Minangkabau and Indonesian languages have 4 types of repetition in common, namely full repetition, (2) in the process of reduplication, Minangkabau and Indonesian have the same 4 types of reduplication, namely full reduplication, partial reduplication, with affixes, and with phoneme changes, and have 1 different type of reduplication, namely unique reduplication, and (3) the results of the study can be utilized to develop a proposal for an Indonesian Learning Implementation Plan in high school.}, keywords = {Contrastive Analysis, Language, Affixation, Reduplication, Lesson Plan Analisis Kontrastif, Bahasa, Afiksasi, Reduplikasi, RPP} }