%0 Thesis %9 S1 %A MEGA UTAMI, FUJI %A UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA, %A FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, %A ILMU KOMUNIKASI, %B ILMU KOMUNIKASI %D 2023 %F eprintuntirta:43584 %I UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYAS A %K Aksara Institute, media literacy program, social movement, new media, virtual communication Aksara Institute, program literasi media, gerakan sosial, media baru, komunikasi virtual %P 148 %T LITERASI MEDIA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN JURNALISME NON-FORMAL AKSARA INSTITUTE (Studi Kasus pada Kelas Daring Literasi Media (KDLM)) SKRIPSI %U https://eprints.untirta.ac.id/43584/ %X The explosion of information in the era of second media has led to a new problem: the widespread dissemination of hoaxes, disinformation, and misinformation. Not everyone possesses critical thinking skills to address the negative impacts of media. Media literacy education programs are one of the efforts to foster critical thinking skills, implemented in various countries, including Indonesia. Aksara Institute has emerged as a nonprofit organization focusing on the development and training of journalism and media. Aksara Institute’s media literacy education program, known as KDLM (Kelas Daring Literasi Media), is conducted online via new media. The KDLM program has been consistently implemented since 2020. This study employs the concepts of new media, virtual communication, and James M. Jasper’s strategic action theory. A qualitative approach is used, with a case study method and a constructivist research paradigm. The aim of this research is to understand how the media literacy movement is carried out in virtual spaces. The findings reveal that the platforms used in Aksara Institute’s media literacy movement include the Instagram account @aksarainstitute and the Zoom video conferencing application. The goal of the media literacy movement is to educate participants to become wise media consumers and to teach them how the media operates. The messages in this literacy movement consist of media literacy education materials, focusing on journalistic topics, and are delivered through virtual communication, video conference, text messages, and symbols (icons). %Z Ledakan informasi pada era media kedua menimbulkan satu masalah baru yaitu informasi bermuatan hoaks, disinformasi dan misinformasi yang beredar di masyarakat. Tidak semua orang memiliki daya berpikir kritis untuk menghadapi dampak negatif media. Program pendidikan literasi media merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis yang dilakukan di berbagai negara termasuk Indonesia. Aksara Institute, muncul menjadi satu lembaga nirlaba yang berfokus pada pengembangan dan pelatihan jurnalisme dan media. Program pendidikan literasi media oleh Aksara Institute bernama KDLM (Kelas Daring Literasi Media), dilakukan secara daring melalui media baru. Program KDLM secara konsisten telah dilakukan dari tahun 2020 hingga saat ini. Dalam penelitian ini, digunakan konsep media baru, konsep komunikasi virtual, dan aksi strategis gerakan James M. Jasper. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan metode yang digunakan adalah studi kasus, sedangkan paradigma penelitiannya adalah konstruktivisme. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana gerakan literasi media dilakukan pada ruang virtual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa area atau media dalam gerakan literasi media Aksara Institute berupa akun Instagram @aksarainstitute dan aplikasi video conference Zoom, tujuan gerakan literasi medianya adalah mengedukasi peserta untuk menjadi khalayak media yang bijak dan mengedukasi peserta bagaimana media bekerja. Pesan dalam gerakan literasi ini berupa materi pendidikan literasi media dengan mengangkat topik jurnalistik, dan proses penyampaian pesannya dilakukan melalui komunikasi virtual, video conference, pesan teks, dan simbol (icons).