TY - THES UR - https://eprints.untirta.ac.id/43356/ TI - PEMANFAATAN SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe Pinnata) SEBAGAI POTENSI PENGAWET MAKANAN ALAMI M1 - sarjana KW - Flavonoid KW - Daun Cocor Bebek KW - Antioksidan KW - Zat Aditif Alami. AV - restricted ID - eprintuntirta43356 A1 - PUTRI, ZELIKA MUTIARA A1 - JODEA, MUHAMMAD REZA PB - Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa N2 - Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) memiliki kandungan flavonoid yang cukup tinggi. Flavonoid merupakan senyawa golongan fenol yang memiliki sifat sedikit asam dan terdapat dalam semua tumbuhan hijau. Kandungan flavonoid pada cocor bebek dapat dimanfaatkan sebagai pengawet makanan karena flavonoid memiliki sifat antimikroba. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa ekstrak daun cocor bebek berpotensi sebagai zat aditif alami. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi ekstrak daun cocor bebek sebagai pengawet makanan alami, mengetahui pengaruh waktu perendaman simplisia dan banyak pelarut berdasarkan hasil ekstrak yang diperoleh, mengidentifikasi senyawa flavonoid dari ekstrak daun cocor bebek, dan mengetahui efisiensi inhibisi dari esktrak daun cocor bebek sebagai zat aditif alami. Metode yang digunakan untuk menghasikan ekstrak daun cocor bebek adalah ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 70%. Pengujian yang dilakukan terhadap ekstrak daun cocor bebek meliputi pengujian fitokimia yang terdiri dari identifikasi flavonoid, tannin dan fenol, pengujian aktivitas antioksidan DPPH (2,2-difenil-1pikrilhidrazil), pengujian FTIR (Fourier Transform Infra Red), dan pengujian kadar flavonoid total. Ekstrak daun cocor bebek hasil maserasi yang terbaik berada pada variasi rasio 1:3 dan waktu maserasi 14 hari dengan hasil ekstrak yang diperoleh sebanyak 2 mL. Semua variasi ekstrak daun cocor bebek positif mengandung flavonoid, tanin dan fenol berdasarkan hasil uji fitokimia. Gugus fungsi yang terdapat pada ekstrak berdasarkan uji FTIR meliputi gugus O?H, C=O, C=C, C?H, C?OH, dan C?O yang merupakan gugus fungsional flavonoid. Kadar flavonoid total yang paling tinggi berada pada variasi rasio 1:3 dan waktu maserasi 14 hari dengan nilai sebesar 30% (21,679 ppm). Pengujian aktivitas antioksidan berdasarkan nilai IC50 yang paling rendah menunjukkan bahwa sifat antioksidan semakin tinggi berada pada variasi rasio 1:3 dan waktu 14 hari dengan nilai sebesar 124,29 ppm. Y1 - 2021/// ER -