@phdthesis{eprintuntirta42368, title = {MONITORING PROSES FLOTASI KOLOM MENGGUNAKAN SISTEM ECVT DENGAN PENGARUH DOSIS COLLECTOR DAN FROTHER TERHADAP RECOVERY}, year = {2019}, school = {Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa}, author = {Ikhwan Darmabakti}, abstract = {Flotasi adalah proses pemisahan mineral berharga dari pengotornya berdasarkan perbedaaan sifat permukaan. Saat ini monitoring proses flotasi kolom menggunakan machine vision, yaitu teknologi pemindaian flotasi yang dapat mengekstrak karakteristik froth. Teknologi monitoring ini hanya terbatas pada pengambilan gambar di permukaan froth zone, sedangkan proses pemisahaan terjadi pada sumbu aksial di collection zone. Electrical Capacitance Volumetric Tomography (ECVT) merupakan teknologi yang menghasilkan citra tiga dimensi dengan memanfaatkan perbedaan kapasitansi listrik dari tiap material. Oleh sebab itu, teknologi ini mampu memonitor proses flotasi kolom pada sumbu aksial di collection zone. Performa metalurgi flotasi kolom dipengaruhi oleh faktor kimia diantaranya dosis frother dan collector. Dosis frother dan collector mempengaruhi interaksi partikel mineral dan gelembung udara. Percobaan monitoring proses flotasi kolom dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis frother dan collector terhadap recovery, sinyal kapasitansi dan citra hasil monitoring. Percobaan monitoring proses flotasi kolom dilakukan dengan variasi dosis frother 10, 20, 30, 40, 50 ppm dan dosis collector 150, 500, 850, 1200 g/ton. Proses monitoring dilakukan menggunakan ECVT 32 channels dengan konfigurasi 8x4 channels secara realtime. Hasil percobaan menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis frother akan meningkatkan recovery. Semakin tinggi dosis frother meningkatkan jumlah, distribusi dan stabilitas gelembung sehingga jumlah partikel mineral yang terapung semakin banyak, yang akan meningkatkan recovery dan kapasitansi normalisasi. Peningkatan dosis collector meningkatkan recovery. Peningkatan collector akan meningkatkan nilai kapasitansi normalisasi hingga dosis collector 500 g/ton. Ketika dosis collector 850 dan 1200 g/ton gugus non-polar di dalam sistem semakin banyak dan menurunkan kapasitansi normalisasi. Recovery tertinggi diperoleh pada variasi dosis frother 50 ppm dan dosis collector 1200 g/ton yaitu sebesar 51,76\%. Dominasi partikel mineral di dalam sistem meningkatkan kapasitansi normalisasi yang direpresentasikan oleh warna kemerahan sedangkan dominasi gelembung udara menurunkan kapasitansi normalisasi dan direpresentasikan oleh warna kehijauan.}, keywords = {Flotasi kolom, recovery, ECVT, frother, collector.}, url = {https://eprints.untirta.ac.id/42368/} }