Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

ANALISIS RISIKO FINANSIAL PEMODAL MANDIRI TERHADAP PETANI MENTIMUN DENGAN METODE VAR (VALUE AT RISK) (Suatu Kasus di Desa Situgadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang)

EKA PUTRI, CHAIRIZA (2018) ANALISIS RISIKO FINANSIAL PEMODAL MANDIRI TERHADAP PETANI MENTIMUN DENGAN METODE VAR (VALUE AT RISK) (Suatu Kasus di Desa Situgadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (Skripsi)
ANALISIS RISIKO FINANSIAL PEMODAL MANDIRI TERHADAP PETANI MENTIMUN DENGAN METODE VAR (VALUE AT RISK) (Suatu Kasus di Desa Situgadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang).PDF
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Horticultural crops become one of the agricultural sub-sectors that have good development prospects, because has high economic value and open market potential. Cucumber is one of horticultural product that also has a promising market prospect and many benefits. The needed for cucumber fruit also increase, especially in urban areas. However, the fluctuation of cucumber productivity shows that cucumber farming also has production risks. Farmers will also need a capital cost for each season. One of the supporting systems that support the capital of agribusiness activities other than banks is the partnership between independent investors and farmers. But also, this all the production risks experienced by cucumber farmers it’s become part of the problems by independent investors too. This research looks at the extent of capital behavior that boldly invests of independent investors to cucumber farmers. All the risk will influence of financial risks of investors. Cucumber farming is located in Situgadung Village, Pagedangan Subdistrict, Tangerang Regency. Besides to search the income of investors, this study also analyzed the financial risks that will be faced by investors. The study was conducted by collecting historical data from the investors over the last two years. The investor and farmers were selected by census metode of 5 farmers based on data of the investors. Primary data obtained from investors too. The measurement of income of investor come from margin between share price and market price. For look the financial risk used Value at Risk (VaR) method that construct VaR with Variance Covariance method and analyzes the variant of individual farmers of interconnection among farmers from return and standard deviation, to knowing the possibility of losses that will be experienced by the investors. Results the income of investor in 2015 from five cucumber farmers in one season with accumulation revenues of Rp. 25.249.650. In 2016, the income of investor is Rp. 38.005.100. Margin taken by investors from cucumber farmers beetween of Rp 1000 - Rp 1500. The financial risk of investor calculated by the VaR method obtained the maximum potential tolerable loss (with 95% confidence level) in 2015 is Rp. 9,022,014 or 55% from total investment in one season of 2015. While in 2016, maximum loss tolerance with VaR method with 95% confidence level is Rp 14,795,072 or 64% from total investment of one season of 2016.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorSupriyo Wibowo, ArisUNSPECIFIED
Thesis advisorUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Additional Information: Tanaman hortikultura menjadi salah satu subsektor pertanian yang memiliki prospek pengembangan yang baik, karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensi pasar yang terbuka . Mentimun merupakan salah satu produk hortikultura yang juga mempunyai prospek pasar yang menjanjikan, karena memiliki banyak manfaat misalnya sebagai bahan olahan yaitu acar. Kebutuhan buah mentimun juga cenderung terus meningkat terutama di perkotaan. Namun, adanya fluktuasi produktivitas mentimun menunjukkan bahwa usahatani mentimun juga memiliki berbagai risiko produksi. Petani juga akan membutuhkan biaya modal yang tidak sedikit setiap musimnya. Salah satu subsistem penunjang yang mendukung permodalan kegiatan agribisnis selain bank adalah adanya kemitraan antara pemodal mandiri dan petani. Semua risiko – risiko produksi yang dialami oleh petani mentimun yang menyebabkan kegagalan usahatani juga menjadi bagian dari masalah yang akan dihadapi oleh pemodal mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sebagaimana jauh perilaku pemodal yang dengan berani menanamkan modal kepada petani mentimun dengan tingkat risiko produksi yang tinggi yang akan mengakibatkan risiko finansial bagi pemodal selain pendapatan yang diterima. Usahatani mentimun berlokasi di Desa Situgadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang dan untuk pemasaran hasil panen dilakukan oleh pemodal mandiri ke pasar di Kota Tangerang Selatan khususnya Pasar Serpong. Selain meneliti pendapatan pemodal, penelitian ini juga menganalisis besar risiko finansial yang akan dihadapi pemodal. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data historis dari pemodal selama dua tahun terakhir. Para petani dipilih secara sensus sebanyak 5 petani berdasarkan data yang ada di pemodal. Data primer didapat dari pemodal. Bentuk pengukuran nilai risiko finansial yang digunakan dalam investasi atau pemodalan adalah dengan metode Value at Risk (VaR). dan mengkonstruksi VaR dengan metode Variance Covariance yang menganalisis varian petani secara individu dan keterkaitan antar petani untuk diketahui kemungkian kerugian yang akan dialami pemodal terhadap petani yang terkait dalam pola usahatani mentimun antara pemodal mandiri dengan para petani nya. Hasil Pendapatan pemodal pada tahun 2015 dalam dari kelima petani dalam satu musim panen mentimun dengan total pendapatan sebesar Rp. 25.249.650. Pada tahun 2016 pendapatan pemodal sebesar Rp. 38.005.100. Margin yang diambil oleh pemodal dari produsen (petani mentimun) sebesar Rp 1000 – Rp 1500/. Risiko finansial pemodal yang dihitung dengan metode VaR diperoleh potensi kerugian maksimum yang dapat ditoleransi (dengan tingkat kepercayaan 95 %) pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 9.022.014 atau 55 % dari jumlah investasi. Sedangkan pada tahun 2016, toleransi kerugian maksimum dengan metode VaR dengan tingkat kepercayaan 95 % adalah sebesar Rp 14.795.072 atau 64 % dari investasi .
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54201-Program Studi Agribisnis
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 06 Dec 2021 11:27
Last Modified: 06 Dec 2021 11:27
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/9448

Actions (login required)

View Item View Item