Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

“MODEL ADVOKASI UNTIRTA DALAM MENANGANI VIRUS COVID-19 DI UNTIRTA WILAYAH KAMPUS 1 (PAKUPATAN), KAMPUS 2 (CILEGON), KAMPUS 3 (CIWARU), KAMPUS 4 (KEPANDEAN), DAN KAMPUS 5 (SINDANGSARI).”

Framanik, Naniek Afrilla and Winangsih, Rahmi and Widyastuti, Nurprapti Wahyu and Kurniawati, Rd Nia Kania and Jaiz, Muhammad “MODEL ADVOKASI UNTIRTA DALAM MENANGANI VIRUS COVID-19 DI UNTIRTA WILAYAH KAMPUS 1 (PAKUPATAN), KAMPUS 2 (CILEGON), KAMPUS 3 (CIWARU), KAMPUS 4 (KEPANDEAN), DAN KAMPUS 5 (SINDANGSARI).”. Book Chapter Dinamika Komunikasi Dan Politik, 2. ISSN 978-602-73681-8-7

[img] Text
Dinamika Komunikasi dan Politik_chapter_2_2021-ISBN.pdf

Download (3MB)
[img] Text
ServiceLogin_service=wise&passive=1209600&continue=https_%2F%2Fdrive.google.com%2Fdrive%2Ffolders%2F1uUqZ6CwjTH-MXoUla6-JQMHtlZUmbXgc&followup=https_%2F%2Fdrive.google.com%2Fdrive%2Ffolders%2F1uUqZ6CwjTH-MXoUla6-JQMHtlZUmbXgc - Published Version

Download (99kB)

Abstract

RINGKASAN Diawali dengan adanya permasalahan bahwa sekarang ini sedang mewabah virus Covid-19 atau virus Corona yang sangat mematikan di seluruh dunia. Begitu pula dengan Untirta (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) yang terletak di Kota Serang, Provinsi Banten, Indonesia terkena dampak yang hebat dari wabah Covid-19 ini. Tujuan penelitian ini adalah agar bisa mendeteksi data-data valid tentang kasus-kasus berat dan membuat perencanaan yang tepat. Tujuan jangka panjangnya adalah agar model advokasi ini dapat diterapkan di berbagai perguruan tinggi, lembaga pemerintahan atau swasta dalam menangani kasus-kasus berat yang berdampak sosial skala besar. Teori yang digunakan sebagai rujukan sementara dalam penelitian ini adalah Model Advokasi dari John Hopkins University melalui program CCP (Center for Communication). Penelitian ini menggunakan Metode Field Force Analysis (FFA)/ Metode Analisis Medan. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif. Rencana kegiatan penelitian ini akan dimulai dengan pengumpulan data kasus Covid-19, membuat strategi, membuat rencana mobilisasi, dan membuat rencana aksi. Hasil penelitian ini adalah, pihak Untirta (1) Menimbang adanya kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat Corona Virus (Covid-19), (2) penyebaran Covid-19 sebagai bencana nasional, (3) Menimbang 16 orang pegawai Untirta sudah terjangkit Covid-19. (4) Melihat sistem kerja pegawai kementerian pendidikan dan kebudayaan bahwa perlu diberlakukan perubahan sistem kerja pegawai di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa agar dapat beradaptasi terhadap perubahan tatanan normal. (5) Menimbang agar tidak terjadi cluster baru penyebaran Covid-19. Tahapan kedua adalah tahapan perencanaan ini pihak Untirta membuat perencanaan-perencanaan khusus terkait wabah pandemic Covid-19 ini. Pihak Universitas membuat perencanaan-perencanaan bersifat progresif baik lingkup internal maupun eksternal. Pada tahap tujuan strategis pihak Untirta memformulasikan poin-poin: Mendorong kultur kerja dalam pelayanan dan aktivitas Untirta dan dalam menyambut kebijakan New Normal Pemerintah. Mencari titik keseimbangan agar pegawai rentan dapat terlindungi dari kemungkinan penularan Covid-19, di sisi lain layanan dan pelaksanaan tugas tetap bisa berjalan baik. Tahap kebijakan Umum, pihak Untirta membuat acuan: Seluruh pimpinan unit kerja harus mampu mengidentifikasikan pegawainya dalam rangka penentuan WfO atau WfH bagi pegawai dengan mempertimbangkan: (1) Jenis pekerjaan (2) Kompetensi pegawai (3) Hasil evaluasi kinerja pegawai (khususnya selama WfH) (4) Laporan disiplin pegawai (5) Kondisi kesehatan/faktor komordibilitas (6) Kondisi kesehatan keluarga (OTG/ODP/PDP/ Positif COVID-19). (7) Riwayat perjalanan/interaksi dalam 14 hari kalender terakhir (8) Efektivitas pelayanan Lembaga. Adapun aspek Sasaran, adalah, seluruh sivitas akademika Untirta temasuk, pihak keluarga terkait, dan masyarakat sekitarnya. Terkait tahapan Mobilisasi atau (pembentukan koalisi), pihak Untirta membuat (1) pembentukan koalisi dengan seluruh personil di Untirta mengenai edukasi dan sosialisasi: (2) Penyiapan lingkungan kerja yang sehat dan aman Pegawai boleh diinstruksikan kembali WfO dengan memperhatikan asumsi fasilitas dan lingkungan kerja yang aman dan sehat sudah terpenuhi sehingga memberikan rasa aman bagi pegawai dalam bekerja dipantau oleh satgas Covid-19 Untirta. (3) Standarisasi lingkungan kerja. Tahap terakhir adalah Tahap Aksi (Implementasi). Tahapan ini adalah mempertahankan kekompakan kegiatan aksi dan semua mitra merupakan hal yang mendasar dalam pelaksanaan advokasi. Pengulangan pesan dan penggunaan alat bantu yang kredibel yang dibuat secara berulang sangat membantu untuk dapat mempertahankan perhatian terhadap isu yang ada. Pada tahap ini universitas mempersiapkan: (1) Lingkungan kerja yang aman dan sehat. (2) Persiapan terkait fasilitas, system, proses, SDM. (3) Persiapan sistem layanan dan tenaga Kesehatan. (4) Kesiapan alat dan tenaga medis. (5) Persiapan kondisi ruang kuliah. (6) Persiapan laboratorium dan kegiatan praktikum. Keywords: Integrated Smart University, Covid-19, Model Advokasi

Item Type: Article
Subjects: Communication > Communication (General)
Divisions: 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Dr Nurprapti Wahyu Widyastuti
Date Deposited: 22 Nov 2021 08:57
Last Modified: 22 Nov 2021 08:57
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/8477

Actions (login required)

View Item View Item