TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MULTI-LEVEL MARKETING DAN MONEY GAME BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN DI HUBUNGKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

MUNAWAROH, ISNAINI (2017) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MULTI-LEVEL MARKETING DAN MONEY GAME BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN DI HUBUNGKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

Text
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MULTI-LEVEL MARKETING DAN MONEY GAME BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 .PDF
Restricted to Registered users only
Download (2MB)

Abstract

Perkembangan bisnis diperkenalkan dengan bisnis baru yang oleh segelintir orang menganggap bahwa bisnis ini adalah bisnis idaman, dikarenakan bisnis ini modal nya rendah, resiko kecil, pendapatan besar dan ekspansi mudah. Bisnis idaman tersebut adalah Multi Level Marketing (yang kemudian disebut MLM). Konsep kerja bisnis ini banyak disalah gunakan oleh oknum-oknum dengan mendirikan bisnis yang berkedok MLM, biasa disebut Money Game. Muncul bisnis baru PT.Unionfam Azaria Berjaya, bisnis ini menghasilkan keuntungan dari perekrutan member baru yang menjurus ke money game. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem PT.Unionfam Azaria Berjaya dikaitkan dengan Undangundang Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan dan perjanjian pada PT.Unionfam Azaria Berjaya menurut KUHPerdata. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum yuridis normatif yang didukung dengan pendekatan Perundang-undangan, sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder berupa undang-undang dan dokumen-dokumen terkait penelitian ini dan didukung oleh hasil wawancara dengan Kementerian Perdagangan, Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, dan mitra usaha di PT.Unionfam Azaria Berjaya. Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan menggunakan analisa kualitatif. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa Multilevel Marketing dan Money Game merupakan praktek bisnis yang berbeda. PT.Unionfam Azaria Berjaya merupakan perusahaan penjualan langsung. Perusahaan ini memiliki kantor pusat dan memiliki produk yang bisa dijual, yang sudah memenuhi syarat penjualan langsung. Kelemahaan perusahaan ini, menghasilkan keuntungan dari perekrutan mitra usaha yang baru bergabung dan izin usahanya, Surat Izin Usaha Perdagangan bukan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung, tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Perjanjian pada PT.Unionfam Azaria Berjaya sudah sesuai dengan KUHPerdata dan dihubungkan dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.32/MDAG/ PER/8/2008.

Item Type:

Thesis (S1)

Contributors: