Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PERANCANGAN MODEL INTEGRASI PERENCANAAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI PADA RANTAI PASOK AGROINDUSTRI UDANG (KASUS PT X)

Herlina, Lely (2021) PERANCANGAN MODEL INTEGRASI PERENCANAAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI PADA RANTAI PASOK AGROINDUSTRI UDANG (KASUS PT X). Doktoral thesis, Untirta.

[img] Text
LelyHerlina_F361160031_Disertasi_02052021-signed.pdf - Other

Download (6MB)

Abstract

Rantai pasok agroindustri udang termasuk dalam kelompok rantai pasok pangan produk olahan. Komoditas udang dan produk olahan udang beku merupakan komoditas unggulan sektor perikanan yang berdaya saing kuat. Oleh karena itu agroindustri yang memproduksi produk olahan udang beku menghadapi persaingan dengan industri sejenis. Persaingan pun semakin rumit dengan adanya pola permintaan konsumen yang berubah-ubah, dan banyaknya pelaku pada rantai pasok. Selanjutnya, untuk dapat bersaing, agroindustri udang harus mampu melakukan efisiensi yang identik dengan pengurangan biaya. Namun, efisiensi biaya saja tidak cukup untuk mengatasi perubahan pasar yang sangat cepat sehingga harus diimbangi dengan meningkatkan service level pada pembeli. Permasalahan lain yang dihadapi adalah tidak adanya integrasi kegiatan pada rantai pasok agroindustri udang sehingga menimbulkan risiko biaya, kuantitas dan pengiriman. Kegiatan yang dianggap kritis pada rantai pasok adalah perencanaan produksi dan distribusi. Keputusan yang terpisah-pisah pada dua kegiatan tersebut mengakibatkan produk akhir yang diproduksi dan didistribusikan ke konsumen berada dalam jumlah dan waktu yang tidak tepat. Sementara itu, horison perencanaan yang relatif pendek menghendaki integrasi perencanaan produksi dan distribusi yang semakin tinggi. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan model integrasi perencanaan produksi dan distribusi pada rantai pasok agroindustri udang. Adapun tujuan khususnya yang pertama adalah menganalisis proses bisnis perencanaan produksi dan distribusi pada agroindustri udang dan mendapatkan posisi titik decoupling. Tujuan kedua yaitu merancang model integrasi perencanaan produksi dan distribusi pada rantai pasok agroindustri udang untuk meminimasi total biaya dan memaksimasi service level. Terakhir, tujuan ketiga ialah mendapatkan prototipe sistem perangkat lunak untuk mengambil keputusan yang mengintegrasikan perencanaan produksi dan distribusi pada rantai pasok agroindustri udang. Alat yang digunakan untuk menjawab tujuan kesatu adalah BPMN 2.0 (business process model and notation). Sedangkan model integrasi perencanaan produksi dan distribusi diformulasikan dalam bentuk mixed integer linear programming (MILP) dengan dua fungsi tujuan yaitu minimasi total biaya rantai pasok dan maksimasi service level. Formulasi MILP merupakan salah satu model optimasi. Penyelesaian model optimasi dilakukan dengan menggunakan algoritma non-dominated sorting algorithm (NSGA)-II. NSGA-II menghasilkan titik-titik Pareto front yang merupakan kumpulan solusi berisikan nilai-nilai fungsi tujuan. Pemilihan solusi terbaik dilakukan dengan menggunakan metode filtering/displaced ideal solution (DIS). Prototipe sistem perangkat lunak dirancang berdasarkan fase intelejensi, fase desain, fase pemilihan dan fase implementasi. Model proses bisnis perencanaan produksi dan distribusi pada PT X adalah sistem produksi hybrid MTS-MTO, untuk mengantisipasi keragaman pasokan bahan baku dan permintaan pembeli yang tidak pasti. Terdapat tiga titik decouplingyang berhasil diidentifikasi, yaitu antara agroindustri dengan pemasok, pada sistem MTS-MTO di agroindustri dan antara agroindustri dengan pembeli dengan perantara perusahaan jasa logistik sebagai distributor. Multi titik decoupling menunjukkan bahwa kerjasama antar pelaku rantai pasok harus dilakukan, terutama terkait perencanaan produksi dan distribusi dalam rangka memenuhi permintaan pembeli. Model integrasi perencanaan produksi dan distribusi pada rantai pasok agroindustri udang yang dihasilkan adalah Model Optimasi Multi Objektif (2 tujuan), yaitu minimasi total biaya rantai pasok dan maksimasi service level dalam bentuk probabilistik Mixed Integer Linear Programming (MILP). Solusi Model telah berhasil memperoleh “trade off” antara tujuan meminimumkan biaya produksi/distribusi (total biaya) dan memaksimumkan service level sebagai representasi untuk kepuasan pelanggan. Kriteria performansi terbaik dicapai saat dengan total biaya bernilai Rp 0,183 triliun, dan service level 34.389,91. Biaya pembelian bahan baku merupakan biaya yang paling mempengaruhi total biaya rantai pasok (89,29%), kemudian biaya produksi (8,07%), biaya kerusakan material (1,79%), dan biaya persediaan (0,85%). Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat kondisi ”over stock” yang lebih besar daripada ”under stock”. Ini menandakan bahwa PT X mampu memenuhi permintaan pembeli dengan baik, dan mempunyai kemampuan untuk berdaya saing dengan industri sejenis. Prototipe sistem perangkat lunak untuk pengambilan keputusan pada model integrasi perencanaan produksi dan distribusi yang dihasilkan diberi nama Sistem Rencana dan Distribusi (SRP-Shrimp). SRP-Shrimp dirancang mampu membantu pengambil keputusan menganalisis performansi rantai pasok agroindustri udang, dari aspek jumlah pasokan bahan baku udang dari ketiga pemasok, jumlah persediaan, jumlah CPTO dan PD, jumlah block frozen yang diproduksi, serta jumlah CPTO dan PD yang didistribusikan pada periode tertentu.

Item Type: Thesis (Doktoral)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
AuthorHerlina, Lely197710092005012002
Uncontrolled Keywords: Shrimp agro-industry, supply chain, integration, production planning, distribution, NSGA-II, prototype software system.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: 03-Fakultas Teknik > 26201-Jurusan Teknik Industri
Depositing User: Dr Lely Herlina
Date Deposited: 15 Nov 2021 14:51
Last Modified: 15 Nov 2021 14:51
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/6570

Actions (login required)

View Item View Item