WULANDARI, FITRIA (2025) PEMBENTUKAN KONSEP DIRI PADA NARAPIDANA DALAM RUMAH TAHANAN KELAS IIB KABUPATEN PANDEGLANG. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (SKRIPSI)
Fitria Wulandari_2290210041_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fitria Wulandari_2290210041_01.pdf Restricted to Registered users only Download (872kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fitria Wulandari_2290210041_02.pdf Restricted to Registered users only Download (83kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fitria Wulandari_2290210041_03.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fitria Wulandari_2290210041_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fitria Wulandari_2290210041_05.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fitria Wulandari_2290210041_Reff.pdf Restricted to Registered users only Download (135kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fitria Wulandari_2290210041_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Fitria Wulandari_2290210041_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) |
Abstract
The formation of self-concept in inmates within detention facilities is a crucial aspect of the social reintegration process. Self-concept in inmates is a complex process shaped by personal experiences, social interactions, and rehabilitation programs within the detention center. This study aims to explain the formation of self-concept in inmates at Class IIB Detention Center in Pandeglang Regency. The symbolic interactionism theory by George Herbert Mead, with its three key concepts “mind, self, and society” serves as the analytical foundation for this research. This study employs a qualitative approach with a descriptive research technique. Data collection was carried out through interviews, observations, and documentation. The data analysis technique consists of four stages: data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The findings of this study indicate that inmates’ self-concept develops through reflection on past experiences, social pressure, and continuous social interaction within the prison environment. Inmates at Class IIB Detention Center in Pandeglang Regency engage in self-reflection and internalize new values and norms as part of their self-concept formation process. Social interactions within the detention center, along with the personal interpretation of their incarceration experiences, serve as key elements in this process. These findings affirm that inmates’ self-concept is not static but dynamic, continuously evolving through social interactions and the internalization of new values.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Pembentukan konsep diri pada narapidana dalam rumah tahanan merupakan aspek penting dalam proses reintegrasi sosial. Konsep diri pada narapidana merupakan proses kompleks yang terbentuk melalui pengalaman pribadi, interaksi sosial, serta pembinaan dalam rumah tahanan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pembentukan konsep diri pada para narapidana di Rumah Tahanan Kelas IIB Kabupaten Pandeglang. Teori interaksionisme simbolik dari George Herbert Mead dengan tiga konsep utama “mind, self, society” digunakan sebagai dasar analisis dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan ada empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri narapidana berkembang melalui refleksi terhadap pengalaman masa lalu, tekanan sosial, serta proses interaksi sosial yang berlangsung secara berkelanjutan di dalam rumah tahanan. Narapidana di Rumah Tahanan Kelas IIB Kabupaten Pandeglang melakukan refleksi diri dan menginternalisasi nilai-nilai serta norma-norma baru sebagai bagian dari proses pembentukan konsep diri. Interaksi sosial yang terjadi di lingkungan rumah tahanan, serta pemaknaan terhadap pengalaman pemidanaan, menjadi elemen kunci dalam proses ini. Temuan ini menegaskan bahwa konsep diri narapidana bersifat dinamis dan terus berkembang seiring dengan interaksi sosial yang mereka alami dan internalisasi nilai-nilai baru yang mereka terima. | |||||||||
| Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology | |||||||||
| Divisions: | 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87204-Jurusan Pendidikan Sosiologi |
|||||||||
| Depositing User: | Fitria Wulandari Wulandari | |||||||||
| Date Deposited: | 24 Jul 2025 08:01 | |||||||||
| Last Modified: | 24 Jul 2025 08:01 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/52665 |
Actions (login required)
 |
View Item |