DEVIANTI, LISA (2025) REPRESENTASI KOMUNIKASI REMAJA DIFABEL DALAM DRAMA TWINKLING WATERMELON. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (SKRIPSI)
LISA TRIE DEVIANTI_2290210066_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
|
Text (SKRIPSI)
LISA TRIE DEVIANTI_2290210066_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (426kB) |
|
Text (SKRIPSI)
LISA TRIE DEVIANTI_2290210066_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
LISA TRIE DEVIANTI_2290210066_02.pdf Restricted to Registered users only Download (819kB) |
|
Text (SKRIPSI)
LISA TRIE DEVIANTI_229021006_03.pdf Restricted to Registered users only Download (638kB) |
|
Text (SKRIPSI)
LISA TRIE DEVIANTI_2290210066_04.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text (SKRIPSI)
LISA TRIE DEVIANTI_2290210066_05.pdf Restricted to Registered users only Download (537kB) |
|
Text (SKRIPSI)
LISA TRIE DEVIANTI_2290210066_REF.pdf Restricted to Registered users only Download (580kB) |
|
Text (SKRIPSI)
LISA TRIE DEVIANTI_2290210066_LAMP.pdf Restricted to Registered users only Download (540kB) |
Abstract
This research focuses on taking scenes and dialog texts that contain hidden discourses about social injustice towards individuals with disabilities so that they are hampered in communicating. This research aims to find out the representation of disabled communication in the media through the dimensions of text, discursive practices and socio-cultural practices displayed in the drama. The researcher used Norman Fairclough's critical discourse analysis method. The data sources in this research are related to the scenes in the drakor Twinkling Watermelon that represent the communication barriers of individuals with disabilities and documents related to the research studied as information to solve the research problem. Norman Fairclough's critical discourse analysis method is used to conduct this analysis; First, the text dimension by revealing meaning through text analysis. Second, discourse practices that connect the process of text production and consumption. Third, the socio-cultural practice is linking the text production process with the socio-culture of a place where the media is located. The object of this research is the scene in the drakor Twinkling Watermelon which is related to the problem formulation. The results show that in the text dimension there are positive and negative text dimensions. In the discursive practice of this drama, it shows that communication with disabilities is not only limited to verbal language, but also involves symbols, gestures, and facial expressions as part of social interaction. Finally, the socio-cultural dimension in this drama illustrates that family support and social environment play an important role in shaping the communication of teenagers with disabilities. This shows that an inclusive social environment can help individuals with disabilities communicate more effectively. In addition, it was found that social stereotypes towards people with disabilities are still a challenge in communication. However, the media, especially in this drama, also provides a message that social change can occur through education and public awareness of the importance of inclusive communication. So from the results of this study, it is found that the representation of communication of disabled teenagers in the drama Twinkling Watermelon not only displays the challenges faced by disabled teenagers in communicating, but also provides a perspective on communication can be a tool to build closer relationships and create social inclusion.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Fokus penelitian ini pada pengambilan scene dan teks dialog yang mengandung wacana tersembunyi tentang ketidakadilan sosial terhadap individu difabel sehingga mereka terhambat dalam berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi komunikasi difabel dalam media melalui dimensi teks, praktik diskursif dan praktik sosial budaya yang ditampilkan dalam drama tersebut. Peneliti menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough. Sumber data dalam penelitian ini terkait scene dalam drakor Twinkling Watermelon yang merepresentasikan hambatan komunikasi individu difabel dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang diteliti sebagai informasi untuk menyelesaikan masalah penelitian. Metode analisis wacana kritis Norman Fairclough digunakan untuk melakukan analisis ini; Pertama, dimensi teks yaitu dengan mengungkap makna melalui analisis teks. Kedua, praktik wacana yaitu menghubungkan proses produksi dan konsumsi teks. Ketiga, praktik sosial budaya yaitu megaitkan proses produksi teks dengan sosial budaya suatu tempat di mana media berada. Objek dalam penelitian ini adalah scene dalam drakor Twinkling Watermelon yang berkaitan dengan rumusan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam dimensi teks terdapat dimensi teks positif dan negatif. Dalam praktik diskursif drama ini menunjukkan komunikasi difabel tidak hanya terbatas pada bahasa verbal, tetapi juga melibatkan simbol, gestur, dan ekspresi wajah sebagai bagian dari interaksi sosial. Terakhir, dimensi sosial budaya dalam drama ini menggambarkan dukungan keluarga dan lingkungan sosial berperan penting dalam membentuk komunikasi remaja difabel. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial yang inklusif dapat membantu individu difabel dalam berkomunikasi secara lebih efektif. Selain itu, ditemukan bahwa stereotipe sosial terhadap difabel masih menjadi tantangan dalam komunikasi. Namun, media khusunya dalam drama ini juga memberikan pesan bahwa perubahan sosial dapat terjadi melalui edukasi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya komunikasi inklusif. Sehingga dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa representasi komunikasi remaja difabel dalam drama Twinkling Watermelon tidak hanya menampilkan tantangan yang dihadapi oleh remaja difabel dalam berkomunikasi, tetapi juga memberikan perspektif tentang komunikasi dapat menjadi alat untuk membangun hubungan yang lebih erat dan menciptakan inklusi sosial. | |||||||||
| Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform Communication > Communication (General) |
|||||||||
| Divisions: | 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87204-Jurusan Pendidikan Sosiologi |
|||||||||
| Depositing User: | Lisa Trie Devianti | |||||||||
| Date Deposited: | 24 Jul 2025 07:48 | |||||||||
| Last Modified: | 24 Jul 2025 07:48 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/52641 |
Actions (login required)
 |
View Item |