Raida, Khansa Larasati (2025) VARIABILITAS DAN HERITABILITAS 20 GALUR MELON (Cucumis melo L.) PADA BUDIDAYA HIDROPONIK SISTEM IRIGASI TETES. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Khansa Larasati Raida_4442210073_FullText.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
|
Text
Khansa Larasati Raida_4442210073_2.pdf Restricted to Registered users only Download (447kB) |
|
Text
Khansa Larasati Raida_4442210073_3.pdf Restricted to Registered users only Download (528kB) |
|
Text
Khansa Larasati Raida_4442210073_4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
Khansa Larasati Raida_4442210073_5.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB) |
|
Text
Khansa Larasati Raida_4442210073_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (284kB) |
|
Text
Khansa Larasati Raida_4442210073_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
Khansa Larasati Raida_4442210073_1.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
This research aims to evaluate the level of variability, uniformity, and high heritability value through observations of yield traits and yield components in 20 melon lines (Cucumis melo L.) cultivated using a drip irrigation hydroponic system. The design used in this research was randomized block design (RBD) with three replications, involving 20 treatments consisting of 20 different lines (G1-G20). The result showed that the 20 melon lines have a level of genetic diversity. In quantitative characters, wide genetic variability was found in flowering age, internode length, male flower crown length and width, female flower crown width, and fruit flesh thickness. In contrast, narrow genetic variability was found in harvest age, stem diameter, leaf size, female flower crown length, fruit weight and size, number of seeds per fruit, and sugar content. All parameters showed wide phenotypic variability. Dendrogram analysis showed that there was uniformity of character appearance in most strains. The highest similarity value reached 81.20% between G16 and G17. In qualitative characters, the uniformity of appearance is found in 143B stem color and 7A/7C flower color. Most of the observed characters showed high heritability values, indicating a strong genetic influence and great potential for improvement through the selection process. The character with the highest heritability value was stem diameter, which amounted to 2.90. Meanwhile, male flower crown length showed the lowest heritability with an h² value of 0.07.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Melon merupakan salah satu komoditas hortikultura yang diminati oleh masyarakat. Proses karakterisasi merupakan tahap awal dalam program pemuliaan tanaman yang bertujuan untuk memperoleh informasi genetik dari suatu genotipe. Galur yang menunjukkan tingkat homogenitas tinggi serta memiliki karakter agronomi unggul berpotensi untuk dikembangkan sebagai tetua dalam pembentukan varietas hibrida baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat variabilitas, keseragaman dan nilai heritabilitas tinggi melalui pengamatan terhadap karakter hasil dan komponen hasil pada 20 galur melon (Cucumis melo L.) yang dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik irigasi tetes. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan, melibatkan 20 perlakuan yang terdiri atas 20 galur berbeda (G1-G20). Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA), variabilitas, heritabilitas dan analisis klaster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20 galur melon memiliki tingkat variabilitas keragaman karakter. Pada karakter kuantitatif, variabilitas genetik yang luas terdapat pada umur berbunga, panjang internode, panjang dan lebar mahkota bunga jantan, lebar mahkota bunga betina, dan ketebalan daging buah. Sebaliknya, variabilitas genetik yang sempit terdapat pada umur panen, diameter batang, ukuran daun, panjang mahkota bunga betina, bobot dan ukuran buah, jumlah biji per buah, serta kadar gula. Semua parameter menunjukkan variabilitas fenotipe yang luas. Pada karakter kuantitatif, analisis dendogram menunjukkan bahwa terdapat keseragaman penampilan karakter pada sebagian besar galur. Nilai similarity tertinggi mencapai 81,20% antara G16 dan G17. Pada karakter kualitatif, keseragaman penampilan terdapat pada warna batang 143B dan warna bunga 7A/7C. Karakter dengan nilai heritabilitas tertinggi adalah diameter batang, yaitu sebesar 2,90. Sementara itu, panjang mahkota bunga jantan menunjukkan heritabilitas terendah dengan nilai h² sebesar 0,07. | |||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Genetic variability, heritability, melon breeding. | |||||||||
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) | |||||||||
| Divisions: | 04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi 04-Fakultas Pertanian |
|||||||||
| Depositing User: | KHANSA LARASATI RAIDA | |||||||||
| Date Deposited: | 11 Aug 2025 04:12 | |||||||||
| Last Modified: | 11 Aug 2025 04:12 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/51642 |
Actions (login required)
 |
View Item |