Quriatama, Ginda (2022) SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI PORI ALUMUNIUM FOAM MENGGUNAKAN VARIASI KOMPOSISI DAN VARIASI UKURAN PARTIKEL NaCl SEBAGAI SPACE HOLDER. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

	Text (Fulltext) Skripsi_Ginda Quriatama_3334170044.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text (Abstrak) Abstrak_Ginda Quriatama_3334170044.pdf Restricted to Registered users only Download (65kB)

Abstract

Dalam penerapannya alumunium digunakan pada peralatan rumah tangga, struktur bangunan, hingga komponen kendaraan. Sampai saat ini, alumunium masih dimanfaatkan karena beberapa kelebihannya, diantaranya adalah tahan korosi, massa jenis yang ringan, sifat mekanik yang baik dan mampu bentuk yang tinggi. Alumunium foam merupakan material alumunium yang strukturnya dimodifikasi menjadi memiliki porositas. Alumunium foam diaplikasikan pada material peredam getaran atau suara, material konstruksi yang ringan dan material yang digunakan untuk menyerap energi mekanik secara maksimal. Pembuatan alumunium foam dibagi menjadi beberapa metode, diantaranya melt route dan powder metallurgy. Metode melt route relatif menghasilkan alumunium foam dengan nilai kuat tekan yang rendah. Sedangkan untuk metode powder metallurgy relatif menghasilkan alumunium foam dengan persentase porositas yang rendah. Untuk mendapatkan massa jenis yang lebih ringan ringan dan memiliki kekuatan tekan yang tinggi maka digabungkanlah kedua metode yaitu alporas (melt route) dan investment casting. Kedua metode tersebut digabungkan dengan tujuan menghasilkan alumunium foam yang memiliki persentase porositas yang tinggi, densitas yang rendah dan nilai kuat tekan yang tinggi pula. Prosedur pembuatan alumunium foam pada penelitian ini dimulai dengan melebur 250 g alumunium ingot ADC 12 pada temperatur 750℃. Kemudian menambahkan zat aditif Al2O3 sebanyak 1% wt untuk menstabilkan gelembung yang terbentuk pada saat proses foaming. Selanjutnya leburan alumunium tersebut ditambahkan foaming agent (CaCO3) dan space holder (NaCl). Campuran foaming agent (CaCO3) dan space holder (NaCl) ditambahkan pada leburan alumunium dengan penahanan temperatur 750℃. Kemudian setelah penambahan dilakukan pengadukan dengan hand drill 1200 rpm selama 1 menit. Lalu dilakukan holding atau proses foaming selama 1 menit untuk membiarkan CaCO3 bereaksi dekomposisi membentuk struktur pori. Pada saat proses foaming, volume leburan alumunium mengembang naik ke atas permukaan cetakan. Penelitian ini dibatasi oleh variasi ukuran partikel NaCl yaitu 10#, 18# dan 30# dan penambahan komposisi NaCl sebesar 2%, 2,5% dan 3% wt untuk mencari nilai optimum pada ukuran partikel NaCl dan komposisi penambahan NaCl. Berdasarkan metode tersebut maka dihasilkan sampel dengan densitas paling rendah sebesar 0,447 g/cm3 dan persentase porositas paling tinggi 84,67% yang dihasilkan sampel G4. Sedangkan nilai kuat tekan tertinggi sebesar 8,85 MPa yang dihasilkan oleh sampel G9. Untuk morfologi pori masih termasuk topologi closed cell dan menghasilkan bentuk pori lingkaran yang tidak seragam dan belum terdistribusi secara merata pada semua bagian sampel.

Actions (login required)

View Item