Pramudia, Bagas (2022) PENGARUH TEMPERATUR DAN DOSIS NATRIUM SULFAT TERHADAP HASIL EMBEDDING DIRECT REDUCTION – MAGNETIC SEPARATION PELET PASIR BESI MENGGUNAKAN REDUKTOR ARANG BATOK KELAPA. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

	Text (Fulltext) Full Draft_Bagas Pramudia_3334180003.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text (Abstrak) ABSTRAK B.Indonesia_Bagas Pramudia_3334180003.pdf Restricted to Registered users only Download (97kB)

Abstract

Pemanfaatan pasir besi sebagai sumber daya pembuatan baja, menemui tantangan baru untuk memanfaatkan produk samping berupa TiO2 yang hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memproses secara ekonomis. Penelitian dikembangkan ke arah teknologi direct reduction – magnetic separation, untuk memperoleh terak titanium dengan kadar tinggi dan mudah diproses lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh temperatur, penambahan dosis Na2SO4 dan proses magnetic separation terhadap hasil reduksi pasir besi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah embedding direct reduction – magnetic separation. Sebelum direduksi pelet dioksidasi pada temperatur 1150oC selama 60 menit. Reduksi dilakukan pada muffle furnace dengan temperatur 1000, 1100 dan 1200oC dengan variasi dosis aditif Na2SO4 0, 3, 6, 9 dan 12wt% yang direduksi selama 120 menit, setelah itu dilakukan proses wet magnetic separation dengan magnet 500 gauss. Analisis XRF, XRD dan SEM-EDS dilakukan untuk melihat kadar, fase yang terbentuk dan morfologi dari pelet hasil reduksi. Hasil terbaik diperoleh pada temperatur 1200oC dengan dosis penambahan Na2SO4 12wt% dengan kadar Fe dan oksida Ti masing – masing sebesar 73,114% dan 12,645% setelah proses wet magnetic separation, kadar dan recovery Fe pada konsentrat masing – masing sebesar 89,119% dan 94,64% serta kadar dan recovery oksida Ti pada tailing masing – masing sebesar 19,32% dan 38,23%.

Actions (login required)

View Item